Intisari-Online.com- Di laut lepas pantai Antartika, seekor siput hidup di sekitar lubang hidrotermal yang panas.
Namanya adalah Gigantopelta chessoia yang dari luar, terlihat seperti siput siput lainnya.
Tetapi di dalamnya, sesuatu yang aneh sedang terjadi.
"Kami menyebutnya crypto-metamorphosis," kata Chong Chen , seorang ahli biologi laut sebagaimana dilansir pada New York Times, Rabu (11/7/2018).
Baca Juga: Kisah Luka Modric, dari Anak Pengungsi di Zona Perang Sampai Bawa Kroasia ke Final Piala Dunia 2018
Sebuah proses transisi tersembunyi yang berbeda dengan perubahan tubuh eksternal yang dialami hewan lainnya selama metamorfosis.
Yakni setelah siput mencapai panjang tubuh tertentu, sistem pencernaannya akan berhenti tumbuh.
Kemudian gigi, perut dan ususnya membuat jalan bagi kelenjar esofagus yang meluas.
Organ kemudian akan menjadi tumbuh membesar dan memakan sebagian besar tubuh siput, dan pada dasarnya menjadi organ baru.
Bakteri menjajahnya, dan siput, yang ketika kecil masih membutuhkan makan, kini tak memerlukannya lagi.
Ia hanya akan diam dan semakin besar, bertahan hidup dengan energi yang dihasilkan bakteri di dalam sel-sel siput.
Untuk membuat perbandingannya pada manusia, pertumbuhan ukuran ini layaknya ukuran rata-rata orang dewasa menjadi 9-18 meter.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR