Advertorial

Pencarian Korban KM Sinar Bangun Dihentikan, Sebenarnya Hingga Kedalaman Berapakah Manusia dapat Menyelam?

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Intisari-Online.com- Selasa (3/7/2018) kemarin menjadi hari terakhir operasi pencarian korban KM Sinar Bangun di Danau Toba.

Keputusan itu diambil pada hari ke-16 usai tenggelamnya kapal, setelah petugas bermusyawarah dengan keluarga korban.

Seperti yang diketahui pencarian jenazah korban di kedalaman danau tidaklah mudah.

Tantangan terbesar SAR menyelam tidak lain dikarenakan tekanan air.

Baca Juga:Arief Rivan Meninggal Dunia: Ini Beda Nyeri Dada karena Serangan Jantung dan Gejala Asam Lambung, Jangan Sampai Tertukar

Dalam rekaman remotely operated vehicle (ROV) sendiri posisi bangkai kapal ditemukan di kedalaman 450 meter.

Tekanan air tersebut jika dirumuskan dan dikonversi memiliki arti bahwa setiap meter persegi permukaan tubuh penyelam akan mendapat tekanan dari air sebesar 45 ton. Wow!

Lantas hingga kedalaman berapa meter sebenarnya manusia menyelam?

Dilansir dari Live Science, pemegang rekor dunia untuk penyelam terdalam sejauh ini adalah Ahmed Gabr.

Baca Juga:Tragisnya Nasib Adolfina yang Selalu Dipukuli Suaminya Setiap Mendapat ‘Like’ di Facebook

Pria asal Mesir itu berhasil menyelam hingga kedalaman 1.090 kaki 4 inci (332.35 meter) pada September 2014.

Jika diumpamakan, kedalaman 1.000 kaki sama dengan panjang tiga lapangan sepak bola dari ujung ke ujung.

Hal itu dilakukannya untuk membuktikan bahwa manusia dapat bertahan hidup di kedalaman laut seperti itu.

Gabr telah melakukan aksinya ini di lepas pantai Dahab, Mesir.

Baca Juga:NASA: Jika Gunung Agung Meletus, Maka Itu Berita Bahagia Bagi Kehidupan Umat Manusia

Dia hanya membutuhkan waktu sekitar 12 menit untuk mencapai kedalaman dengan bantuan tali khusus yang dia bawa dari permukaan.

Namun, perjalanan kembali ke permukaan membutuhkan waktu lebih lama, yakni sekitar 15 jam.

Untuk kembali terlalu cepat dari kedalaman laut dapat menyebabkan berbagai risiko kesehatan.

Seperti penyakit dekompresi (juga dikenal sebagai tikungan) dan narkosis nitrogen dari kelebihan nitrogen di otak, hal yang dihindari oleh Gabr.

Untuk aksinya pemecahan rekor ini rupanya Gabr telah berlatih selama empat tahun sebelumnya.

Baca Juga:Baru Setahun Idi Amin Menjabat, 60 Ribu Orang Asia Langsung Disuruh Angkat Kaki dari Uganda

Artikel Terkait