Intisari-Online.com - Dalam rangka membentuk unit tank khusus perempuan, militer Israel baru saja meluluskan empat tentara perempuannya sebagai komandan tank pertama.
Selain itu, mereka juga mengangkat enam tentara perempuan lainnya sebagai anggota unit tank perempuan.
Sepuluh tentara perempuan tersebut adalah bagian dari proyek program percontohan yang dilakukan militer Israel untuk melihat seberapa jauh anggota perempuannya dapat berperan dan menjadi bagian dalam operasi lapis baja.
Berada dalam korps lapis baja dan mengendalikan tank mengharuskan kru untuk berada dalam kondisi sempit dalam waktu lama.
Selain itu dibutuhkan kekuatan fisik untuk membawa peluru-peluru meriam yang berat, ditambah perawatan mesin tank yang kadang memerlukan perbaikan.
Program percontohan unit tank perempuan militer Israel tersebut bermula dengan 15 anggota, namun lima kandidat lainnya tidak dapat menyelesaikan pelatihan karena berbagai alasan.
Kepala Komando Pelatihan Korps Lapis Baja Letnan Kolonel Beni Aharon mengatakan pada Kamis (28/6/2018), program tersebut telah berlangsung selama satu tahun mulai dari seleksi hingga pelatihan dan para anggota perempuan itu telah membuktikan diri mereka.
"Tujuan dari program percontohan ini adalah untuk mencari tahu apakah keempat anggota dapat mengoperasikan tank selama misi menjaga keamanan rutin dan hasilnya cukup positif," ujarnya.
"Para prajurit ini telah mencapai tujuan yang ditetapkan bagi mereka," tambah Aharon.
Proyek percontohan unit tank perempuan tersebut sempat mendapat tentangan, terutama dari para pensiunan panglima militer yang menyebutnya sebagai eksperimen yang berbahaya.
Namun hal tersebut tak menghalangi Pasukan Pertahanan Israel (IDF) untuk merekrut anggota perempuan menjadi operator dan komandan tank.
"Menjadi salah satu dari komandan tank perempuan pertama di IDF tak hanya berarti saya telah memenuhi peran saya dalam membela negara," kata Sersan Charlotte Feld-Davidivici dilansir Times of Israel.
Penulis | : | |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR