Advertorial
Intisari-Online.com - Baru-baru ini, kabar sedih datang dari keluarga Marcella Zalianty dan Ananda Mikola.
Sebab, anak keduanya yang bernama Magali dikabarkan mengidap tumor otak.
Magali divonis tumor otak sejak 2014 lalu, namun akhir-akhir ini ia dikabarkan kembali sakit.
Tumor otak merupakan penyakit yang cukup menjadi momok bagi masyarakat.
Hingga saat ini, belum jelas diketahui penyebab pasti tumor otak.
BACA JUGA:Perjuangan Seorang Pria Mencari Istri, Tak Pernah Kapok Meski Telah Ditolak 80 Ribu Kali Oleh Wanita
Sebagian besar peneliti berpendapat bahwa tumor pada anak-anak disebabkan riwayat keluarga.
Namun, dilansir dari cancer.org, terdapat beberapa kebiasaan yang bisa memicu seseorang terkena kanker otak.
Apa saja? Berikut ulasannya:
Paparan zat
Risiko anak terkena tumor atau kanker bisa meningkat apabila Si Kecil sering terpapar zat-zat kimia berbahaya.
Beberapa bahan yang memiliki zat berbahaya adalah pestisida, produk minyak, karet, atau vinil clorida.
Sering terpapar gadget
Anak-anak memiliki risiko lebih tinggi terpapar medan elektromagnetik dari telepon genggam atau gadget lainnya.
Oleh karena itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan untuk membatasi penggunaan telepon seluler, dan merekomendasikan headset untuk orang dewasa dan anak-anak.
BACA JUGA:Demi Cegah Peredaran Narkoba, China Eksekusi Mati Dua Bandar Narkoba di Depan Anak-anak
Sering terpapar radiasi
Kemungkinan Si Kecil menderita tumor otak lebih tinggi jika dulunya kerap melakukan pengobatan otak atau kepala dengan radiasi pengio, termasuk sinar-x.
Beberapa penelitian telah menunjukkan hubungan antara trauma kepala dan meningioma, namun tidak satu antara trauma kepala dan glioma.
Terpapar senyawa N-nitroso
Beberapa suplemen, daging, asap rokok, dan kosmetik mengandung N-nitroso.
Ternyata, senyawa N-nitroso dapat meningkatkan risiko tumor otak pada masa kanak-kanak dan dewasa.
Itulah dia sederet kebiasaan yang dapat meningkatkan risiko tumor otak pada Si Kecil (Kirana Riyantika)
BACA JUGA:Kisah Tragis Operasi Barbarossa yang Mengerikan, Benarkah Rusia Tanah Terkutuk Bagi Jerman?