Mary Kelly dan teman-temannya mesti dibungkam. Tugas itu konon diserahkan kepada Sir William Gull.
Diperkirakan tadinya Mary Kelly dan teman-temannya bisa diperlakukan seperti Annie, tetapi rupanya tidak mungkin. Kalau seorang wanita miskin bersikeras kepada para inspektur polisi dan para dokter bahwa ia istri seorang pangeran, maka semua orang akan berpendapat bahwa ia gila.
Namun, bila beberapa orang wanita yang dikatakan gila menceritakah hal yang sama, kegilaannya patut diragukan, walaupun mereka semua cuma pelacur kelas rendahan. Mereka tidak bisa dikurung di rumah sakit jiwa, tidak mungkin pula dikurung di penjara. Jadi satusatunya jalan untuk membungkam mereka ialah membunuhnya.
Gull menugasi John Netley, yang dulu sering mengkusiri Pangeran Eddy ke tempat simpanannya, untuk mencari tahu di mana Mary Kelly dan kawan-kawan tinggal. Orang ketiga yang diajak bersekongkol oleh Gull konon komisioner dari Metropolitan Police yaitu Sir Robert Anderson. Sir Robert, seperti halnya Gull, adalah tokoh Freemasons.
Baca juga: Ulang Tahun ke-97 Tahun, Ini 5 Fakta Menarik Tentang Pangeran Philip, Suami Ratu Elizabeth II
Saat itu di London diperkirakan ada 70.000 - 80.000 pelacur. Catherine Eddowes merupakan korban yang keliru. Ia dikira Mary Kelly.
Mary Kelly baru berhasil dihabisi tanggal 9 November. Diduga mereka dibunuh dalam kereta, _ yang dikendalikan John Netley. Pembantainya Gull dan Anderson. Pembantaian yang kejam itu konon sesuai dengan cara-cara yang biasa digunakan oleh Freemasons.
Kambing hitam
Gull dituding sebagai pembantai tidak lama setelah peristiwa pembantaian terjadi. Namun, ia memiliki tulang punggung yang kuat, yang melindunginya dan menutupi jejaknya.
Masa itu orang-orang yang dicurigai atau dikambinghitamkan antara lain:
- M.J. Druitt, seorang dokter sinting yang kemudian dinyatakan mati tenggelam di S. Thames, tanggal 31 Desember 1888.
Baca juga: Ratu Elizabeth II Ternyata Suka Main Bebek-bebekan di Kamar Mandi
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR