Sekolah kini menjadi momok bagi banyak orangtua. Menurut saya, kerisauan itu ada alasan.
Para orangtua tidak usah takut, bahwa anaknya kurang hebat di sekolah sampai ke Universitas. Jika orangtua lain berbuat demikian, jangan latah!
Orangtua harus iebih mempercayai anak. Mereka harus memberi kesempatan mencari jala sendiri pada usia muda.
Di Jerman 100 tahun yang lampau, anak laki-laki berumur 14 tahun sudah pergi belajar ke kota lain, sedangkan anak-anak perempuan menjadi pembantu rumah tangga.
Pada waktu itu seakan-akan remaja masih dapat dipercaya.
Tentu saja terjadi hal-hal yang tidak dikehendaki dalam masa puber itu. Mungkin ada anak yang semalaman tidak pulang, atau mereka meminum minuman keras.
Ataupun mereka terjerumus dalam kalangan ganja.
Dalam hal seperti itu juga, hanya dapat saya anjurkan berikan perhatian sepenuhnya, tetapi tetap tenang-tenang saja.
Marah-marah malah mengakibatkan kebalikannya dan merupakan hal yang sama sekali salah.
Dalam praktek saya selalu memperhatikan bahwa para orangtua menjadi pelupa jika harus mengingat apa yang telah dilakukannya pada waktu remaja masing-masing.
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR