Advertorial
Intisari-Online.com – Jogging adalah olahraga murah meriah yang banyak digemari orang di berbagai negara.
Salah satunya adalah gadis remaja Prancis bernama Cedella Roman (19 tahun).
Namun siapa sangka kegemaran akan jogging bisa berakhir di penjara.
Ceritanya, Cedella yang tinggal di Prancis, mengunjungi ibunya yang tinggal di North Delta, British Columbia, Kanada.
Suatu sore ia memutuskan untuk jogging di sepanjang teluk White Rock di Kanada bagian barat.
Baca juga:Inilah Fungsi Lain Mode Pesawat, Salah Satunya Buat Sinyal Smartphone Semakin Kuat!
Gadis yang manis itu menikmati keindahan suasana di kawasan itu sambil joging.
Tidak disangka, ia ternyata telah berlari melewati garis perbatasan Kanada dengan Amerika Serikat.
Ia mengklaim, dirinya tidak menyadari hal tersebut dan secara tidak sengaja melintas ke negara tetangga.
Ia baru menyadari kesalahannya setelah dihentikan oleh sepasang petugas perbatasan Amerika Serikat.
“Seorang petugas menghentikanku dan mulai berteriak kepadaku kalau aku melintasi perbatasan secara ilegal. Aku katakan aku tidak bermaksud demikian, dan aku tidak tahu apa yang terjadi,” cerita Cedella Roman kepada CBS News.
Ia bilang, saat menyadari kesalahannya, ia segera ingin berbalik.
Hanya saja ia telah melewati perbatasan Kanada-Amerika Serikat sejauh tiga langkah.
Sialnya, karena sedang olahraga, ia tentu saja tidak membawa kartu tanda pengenalnya.
Baca juga:Bukan Urusan Diplomasi, Ini Alasan Pangeran William Mengunjungi Israel, Sangat Mengharukan!
Ia memperkirakan dirinya kena denda akan kesalahannya atau disuruh kembali dengan sebuah peringatan.
Namun, segera saja ia paham bahwa melewati perbatasan secara ilegal masuk ke Amerika Serikat, walaupun secara tidak sengaja, berakibat sangat serius.
“Mereka menyuruhku untuk mengeluarkan semua barang milikku pribadi dan juga perhiasan."
"Mereka menggeledahku habis-habisan. Kemudian aku paham ini menjadi sangat serius dan aku mulai menangis,” cerita Cedella lagi.
Gadis yang gemar jogging itu ditahan petugas patrol perbatasan pada 21 Mei.
Kemudian ia dikirim ke penjara milik dinas imigrasi AS.
Hari berikutnya ia dimasukkan ke sebuah ‘kendaraan berkurung’ dan dibawa ke Pusat Penahanan Baratlaut di Tacoma, Washington.
Tempat itu berjarak 225 km dari tempat ia ditahan di perbatasan.
Ia ingat berada di sana hingga 5 Juni, kemudian ia dibawa kembali ke perbatasan dan dipindahkan ke wilayah Kanada.
Tidak jelas mengapa gadis itu sampai 2 minggu berada di pusat penahanan untuk kesalahannya.
Apalagi ibunya langsung membuktikan bahwa putrinya punya dokumen-dokumen perjalanan.
“Ini tidak adil karena di tempat itu tidak ada apa-apa, tidak ada tanda perbatasan. Setiap orang jadi bisa ditangkap di perbatasan dengan cara seperti itu,” kata ibu Cedella, Christiane Ferne, kepada CBC News.
Meskipun demikian, seorang pejabat berwenang di Pelayanan dan Perlindungan Perbatasan AS merasa tidak perlu meminta maaf atas masalah tersebut.
Ia mengatakan kepada The Washington Post, bahwa ‘jika seseorang memasuki AS di tempat yang bukan pintu masuk resmi dan tanpa pengawasan oleh seorang petugas perbatasan adalah ilegal dan akan diproses’.
Ini adalah tanggung jawab dari seseorang yang berpergian di sekitar perbatasan internasional, agar mereka peduli akan sekitar mereka dan lokasi mereka, untuk memastikan mereka tidak melintasi perbatasan secara ilegal.
Secara teknis hal tersebut memang benar, tetapi tetap saja, ditahan selama dua minggu karena melintasi perbatasan saat jogging di kawasan yang tidak jelas garis demarkasinya atau tanda perbatasannya, sepertinya sedikit berlebihan.
Bagaimana menurut Anda?
Baca juga:Menang Pemilu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan Janjikan Untuk Membebaskan Suriah