Advertorial

Walau Tampak Lucu, Tapi Pengawal Kim Jong Un yang Berlari di Samping Mobilnya Bukanlah Pengawal Biasa

Mentari DP

Editor

Dan yang pengawal yang berjalan di samping mobil limusin dan pengawal yang berjalan di dekatnya adalah bagian dari sesuatu yang disebut Central Party Office #6 atau secara resmi dikenal sebagai Kantor Utama Ajudan (Main Office of Adjudants).
Dan yang pengawal yang berjalan di samping mobil limusin dan pengawal yang berjalan di dekatnya adalah bagian dari sesuatu yang disebut Central Party Office #6 atau secara resmi dikenal sebagai Kantor Utama Ajudan (Main Office of Adjudants).

Intisari-Online.com – Saat ini, Presiden Amerika Serikat Donalt Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tengah bertemu di Singapura.

Ada banyak hal yang kemungkinan akan mereka bahas. Salah satunya adalah nuklir.

Tentu saja pertemuan kedua pemimpin negara yang terkenal karena militer dan nuklirnya membuat dunia heboh.

Sejak diumumkan akan bertemu sampai pertemuannya tadi pagi, ada banyak cerita tentang pertemuan Trump dan Kim ini.

Dan salah satu yang paling heboh adalah bagaimana ketatnya pengawalan Kim Jong Un selama di Singapura.

Baca juga:Presiden Trump Terlihat Gugup Saat Bertemu Kim Jong Un, Kenapa Bisa Begitu?

Dilansir dari BBC, pengawal Kim Jong Un sudah menarik perhatian dunia saat bertemu Presiden Korea Selatan, Moon Jae In pada April 2018 lalu.

Terlihat 12 orang pengawal berlari di samping mobil limusin yang dinaiki oleh Kim Jong Un.

Nah, kejadian serupa ternyata terjadi lagi di Singapura.

Dalam beberapa foto yang beredar, terlihat para laki-laki berpakaian hitam itu berlari di samping mobil Kim Jong Un.

Diketahui pengawal Kim Jong Un memiliki tiga garis berbeda.

Dan yang pengawal yang berjalan di samping mobil limusin dan pengawal yang berjalan di dekatnya adalah bagian dari sesuatu yang disebut Central Party Office #6 atau secara resmi dikenal sebagai Main Office of Adjutants.

Mereka membentuk garis di sekitar Kim dan dipilih dari rekrutan Tentara Rakyat Korea (KPA) yang memenuhi kewajiban wajib militer nasional mereka.

Kriteria pemilihan sangat tinggi. Calon pengawal harus sama tingginya dengan pemimpin tertinggi dan tidak boleh mengalami gangguan penglihatan.

Baca juga:Sama-sama Pasukan Elite, Pasukan Khusus Pengawal Kim Jong Un dan Paspampres RI Ternyata Punya Banyak Kemiripan

Mereka juga harus menunjukkan pencapaian tertentu atau bakat tinggi untuk keterampilan seperti keahlian menembak dan seni bela diri.

Lalu latar belakang keluarga calon pengawal juga diperiksa. Biasanya pengawal dari Main Office of Adjudants terkait dengan keluarga Kim atau keluarga elit Korea Utara lainnya.

Setelah mereka diterima untuk menjadi pengawal, mereka harus menjalani program pelatihan intensif. Mereka akan dilatih dengan cara yang mirip dengan Pasukan Operasi Khusus KPA.

Ini termasuk pelatihan dalam penggunaan pistol, teknik pengelakan dan berbagai seni bela diri. Intinya calon pengawal akan menjalani tantangan latihan fisik yang ketat.

Saat bertugas, pengawal membentuk cincin di sekelilingnya dengan memiliki pandangan 360 derajat. Mereka bisa berjalan atau menunggang kuda.

Total biasanya ada 12 pengawal. Empat hingga enam pengawal di samping, dua sampai tiga di kanan dan kiri, dan empat sampai lima pengawal di belakang.

Salah satu kekuasaan pengawal Main Office of Adjutants adalah mereka satu-satunya warga Korea Utara yang diizinkan membawa senjata api di samping pemimpin negara, biasanya pistol semi-otomatis dan senjata cadangan.

Untuk berkomunikasi, mereka menggunakan komunikasi radio dengan earphone.

Main Office of Adjutants memiliki sekitar 200-300 personel, di antaranya adalah pengawal dan sisanya adalah pengemudi dan staf teknis.

Beberapa pengawal biasanya memiliki karier yang panjang, sekitar 10 tahun.

Baca juga:Lagi, Aksi Pengawal Kim Jong Un yang Berlari di Samping Mobil Jadi Viral

Artikel Terkait