Advertorial

Jelang Pertemuan Donald Trump dan Kim Jong Un, PM Singapura Siapkan Pertemuan Terpisah Dengan Keduanya

Adrie Saputra
Adrie Saputra
,
Mentari DP

Tim Redaksi

Perdana Menteri Lee Hsien Loong akan mengadakan pertemuan terpisah dengan Presiden AS Donald Trump dan Kim Jong Un.
Perdana Menteri Lee Hsien Loong akan mengadakan pertemuan terpisah dengan Presiden AS Donald Trump dan Kim Jong Un.

Intisari-Online.com - Kim Jong Un telah mengumpulkan banyak pengalaman pertama sejak mengambil alih kekuasaan pada akhir tahun 2011.

Yap, pengalaman 'gila' seperti Uji bom hidrogen pertama di negaranya, peluncuran pertama rudal balistik antarbenua dan penyeberangan pertama zona demiliterisasi oleh pemimpin Korea Utara sejak Perang Korea.

Dia akan mengumpulkan satu lagi pengalaman yang mengejutkan di Singapura pada hari Selasa (12/06/2018) medatang.

Itu adalah momen ketika untuk pertama kalinya pemimpin Korea Utara bertemu dengan presiden Amerika.

Ini akan menjadi hari yang paling penting untuk pemerintahannya yang dikenal menentang perdamaian.

Baca juga:Tak Kalah Mewah dari Istana, Tengok Rumah Mewah Meghan Markle yang Seharga Rp19 Miliar

"Ini adalah momen yang mengukir sejarah," kata Ken Gause, seorang ahli kepemimpinan Korea Utara di CNA, sebuah kelompok penelitian yang berbasis di Virginia.

"Bahkan jika ini hanya sebuah pertemuan dan ucapan salam, itu akan menjadi peristiwa besar karena presiden Amerika Serikat danpemimpin Korea Utara benar-benar duduk di meja yang sama."

Kedua pemimpin memiliki kecenderungan untuk membuat keputusan yang berani dan cinta akan pusat perhatian.

Namun keduanya menginginkan pertemuan ini menjadi lebih dari sekedar foto.

Untuk Presiden Trump, ia menawarkan kesempatan untuk membuktikan keterampilan negosiasi yang menggambarkan dirinya mencetak kemenangan diplomatik setelah setahun 'tekanan maksimum' di Korea Utara.

Adapun Kim, tujuannya jelas dan sangat relevan dengan presiden Amerika.

"Kim Jong Un ingin membuat Korea Utara hebat lagi," kata Kim Il-guk, yang mengumpulkan uang untuk rezim sebelum melarikan diri dari Utara pada 2014.

"Dia ingin menyingkirkan sanksi internasional sehingga Korea Utara dapat menghasilkan lebih banyak uang dan menjadi negara yang hebat."

Perdana Menteri Lee Hsien Loong akan mengadakan pertemuan terpisah dengan Presiden AS Donald Trump dan Kim Jong Un menjelang pertemuan bersejarah kedua pemimpin pada 12 Juni mendatang.

Baca juga:7 Kapal Perang Terbesar Dalam Sejarah, Nomor 1 Berukuran 3 Kali Lapangan Sepakbola

Dia akan bertemu Kim Jong-un pada hari Minggu (10/06/2018), sementara pertemuan dengan Donald Trump akan berlangsung pada hari Senin, Departemen Luar Negeri mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Kedua pemimpin diharapkan tiba di Singapura pada hari Minggu sebelum pertemuan puncak mereka yang sangat ditunggu di Hotel Capella di Sentosa pada hari Selasa.

Trump kemungkinan akan menginap di Shangri-La Hotel, sedangkan Kim akan tinggal di The St Regis.

Trump, yang berada di Kanada untuk KTT G-7,memberikan cuitan pada pukul 4.58am (waktu Singapura) bahwa ia sedang dalam perjalanan ke Singapura, di mana "kami memiliki kesempatan untuk mencapai hasil yang benar-benar indah untuk Korea Utara dan dunia".

Dia menambahkan, "Saya menantikan untuk bertemu dengannya danberharap bahwa kesempatan satu kali ini tidak akan sia-sia!"

Menteri Luar Negeri Vivian Balakrishnan, dalam wawancara dengan para wartawan Singapura di Beijing, Sabtu, setelah lima hari perjalanannya ke Washington dan Pyongyang, mengatakan bahwa AS dan Korea Utara menginginkan perdamaian di semenanjung Korea.

"Saya telah bertemu kedua belah pihak, saya melihat keikhlasan di kedua sisi, saya melihat keinginan, kesediaan untuk melarikan diri dari kendala yang telah diterapkan selama tujuh dekade terakhir - jadi dengan niat baik dan kreativitas, mari kita lihat apa yang mereka hasilkan," katanya. (Intisari-Online.com/Adrie P. Saputra)

Baca juga:Hiii... Usai Membunuh, Pria Ini Bawa Potongan Kepala Korbannya ke Kantor Desa

Artikel Terkait