"Mereka (algojo ISIS) menariknya ke halaman belakang untuk menembak dan membunuhnya. Mereka membunuhnya karena namanya ‘George’,” kata Assaf.
Assaf berhasil melarikan diri dari ISIS dan mengatakan putranya dikuburkan di kuburan massal. Ia tidak tahu di mana jasad putranya itu berada.
Berita horor tersebut merupakan kisah sedih terbaru dalam sejumlah tindak kejahatan yang telah dibuat ISIS selama ini.
Menurut Assaf, ia mengungkap peristiwa keji ini agar dunia memahami bahwa jangan pernah terjebak atau tersesat untuk mengikuti kelompok teror ini.
ISIS sudah berulangkali melakukan kekerasan serupa. Mereka pernah melempar seorang pria dari atap sebuah gedung dan merajamnya dengan batu hingga tewas karena pria itu seorang homoseksual.
Source | : | kompas.com |
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR