Tak jelas, apakah iklan itu perwujudan dari kerancuan tentang istilah "darah kotor" atau memang memanfaatkan kerancuan itu sebagai taktik dagang.
Yang jelas, bisul, jerawat, gatal-gatal, biang keringat, bukan disebabkan oleh darah kotor karena memang tak ada darah yang kotor.
Memang benar, ada komponen darah kita yang bertugas "bertempur" melawan kuman tetapi kuman tidak akan membuat darah menjadi kotor.
Yang benar, bila kebersihan diri (higienis) tidak terpelihara, khususnya kulit, banyak masalah dapat terjadi.
Karena kotoran paling mudah melekat pada rambut dan pangkalnya, maka bagian itu menjadi pintu masuk (port d'entre) kuman untuk menimbulkan infeksi pada bagian kulit yang lebih dalam sehingga timbullah bisul.
Yang perlu dicermati adalah cara merawat berbagai kelainan kulit itu.
Koreng dan eksem yang basah bernanah mungkin memerlukan kompres basah, sedangkan kelainan yang bersifat kering dapat diobati dengan krim.
Mintalah dokter Anda menjelaskan cara mengompres yang benar sebab pengompresan yang salah dapat menyebabkan luka tak kunjung mengering.
Kelainan kulit yang sudah mengering dapat diobati dengan krim atau salep.
Bisul biasanya akan sembuh sendiri. Bila bisulnya pecah yang perlu dilakukan hanya membersihkan nanahnya dengan larutan antiseptik.
Sisa bisulnya akan sembuh sendiri. Jadi jelas, tak ada darah kotor, tidak ada juga penyakit darah kotor, yang ada hanyalah kebersihan diri yang buruk yang mengundang penyakit. (K. Tatik Wardayati)
(Baca juga: Bukan Daging, Inilah Menu Makan Siang Paling Enak dalam Pendidikan Komando Marinir yang Sangat Keras Itu)
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR