Advertorial
Intisari-Online.com -Prosedur memasuki satu negara meyoritasnya sama, yaitu dengan paspor dan visa baik bepergian sendiri maupun bersama rombongan agen tour travel.
Namun berbeda halnya jika Anda ingin mengunjungi Israel.
Kawasan Israel dan Palestina yang kerap konflik berkepanjangan membuat imigrasi mereka melakukan prosedur ketat bagi yang ingin masuk ke kawasannya.
Terutama Israel yang jadi gerbang masuk wisatawan ke Palestina.
Baca Juga:Mencoba Meraba Gadis Thailand di Depan Umum, Turis Ini pun Jadi Bulan-bulanan Perempuan Lainnya
Untuk masuk ke kawasan Israel, rombongan wisatawan harus melalui prosedur yang amat ketat.
Salah satu kelengkapan dokumennya ialah data orang tua hingga kakek nenek wisatawan. Bagaimana jika Anda ingin ke sana solo traveling?
Salah satu turis Indonesia yang pernah berkunjung ke Israel seorang diri, Melissa Agustina berbagi cerita pada KompasTravel saat memberanikan pergi sendiri (solo traveling) ke Israel.
"Memang sangat ketat, saya pernah ke sana (Israel) sendiri waktu itu, saya apply di kedutaan Israel di Jordania. Memang lebih banyak banget syaratnya kalau sendiri," ujarnya saat dihubungi KompasTravel, Kamis (31/5/2018).
Baca Juga:Gunakan Imunoterapi, Pasien Kanker Payudara Stadium Akhir Ini Sembuh dengan Sel Kekebalannya Sendiri
Ia menjelaskan prosedurnya, wisatawan Indonesia perlu menyiapkan dokumen mulai scan paspor, scan kartu keluarga, dan scan KTP.
Selanjutnya diwajibkan untuk mengisi form khusus.
Karena ia datang sendirian tanpa panduan agen tour travel, ada tambahan dokumen.
Ada tambahan seperti surat keterangan kerja, surat keterangan tabungan (rekening koran), dan surat penjaminan dari sponsor atau rekanan di Israel.
Baca Juga:Ingin Sukses? Yuk, Cari Tahu Dulu Apa Definisi Sukses Itu Sendiri
"Saya waktu itu dapat undangan dari teman di sana, jadi ada jaminan dari warga lokal," tuturnya.
Lolos persyaratan dokumen, Melissa masih harus menjalani proses wawancara yang ketat.
Satu yang membuat ia terheran ialah pewawancara menanyakan betul tentang keluarganya hingga kakek dan neneknya.
"Karena mereka mengantisipasi yang punya keturunan dengan Nazi pasca holocaust," tutur Melissa.
Ia yang tidak hafal perihal nama lengkap semua kakek dan neneknya, sontak berpikir untuk mengarangnya.
Namun, ia pun lebih memilih untuk bertanya terlebih dahulu pada orang tuanya yang ada di Indonesia.
Setelah pemeriksan yang cukup lama, akhirnya ia pun bisa masuk ke Israel dan Palestina seorang diri.
"Mengunjungi Palestina itu harus memasuki teritori Israel dulu, seperti Betlehem ada West Bank, Jericho juga harus lewat pos-pos penjagaan dari teritori Israel dulu. Itu juga butuh perjuangan," tuturnya.
Di balik prosesnya tersebut, ternyata rekan yang mengundangnya dan memberikan jaminan keimigrasian, juga menempuh prosedur yang ketat.
"Teman saya harus menyurati dan menyerahkan beberapa dokumen ke Kedubes Israel di Yordania itu, itu ribetnya gak kalah," kata Melissa. (Muhammad Irzal Adiakurnia)
Baca Juga:Ingin Tahu Bagaimana Kesehatan Otak Kita? Cukup Gunakan Cara Mudah Ini
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Turis Indonesia Ini "Solo Traveling" ke Israel, Begini Kisahnya..."