Tradisi Pasukan Raider Kostrad, Setengah Bulan Puasa Malah Latihan Mati-matian Demi Menggembleng Jiwa dan Raga agar Selalu Siap Tempur

Agustinus Winardi
,
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Prajurit Raider latihan renang
Prajurit Raider latihan renang

Intisari-Online.com -Ketangguhan para pasukan Raider Kostrad yang harus selalu terpelihara dan terjaga sehingga kapan saja siap ditugaskan di medan perang terus digembleng meski dalam puasa.

Sebagai pasukan pemburu gerilya yang harus memiliki kemampuan tempur lebih tangguh dari pasukan gerilya yang sedang diburunya, pasukan Raider memang selalu memanfaatkan bulan puasa untuk latihan perang yang berlangsung selama 15 hari.

Bulan puasa memang telah dijadikan tradisi oleh pasukan Raider untuk menempa diri secara lahir batin.

Baca juga:Kisah Pasukan Kostrad Selamatkan Tim Ekspedisi Lorentz di Belantara Papua yang Masih Perawan

Seperti pada bulan puasa 2018, batalyon-batalyon Raider yang tersebar di berbagai kawasan Indonesia sudah memiliki jadwal latihan tempur yang berlangsung dari tanggal 25 Mei hingga 8 Juni.

Prajurit Raider latihan rapelling
Prajurit Raider latihan rapelling

Meski sedang berpuasa semua pasukan Raider tidak mendapatkan toleransi berupa pengurangan porsi latihan mengingat sabagai pasukan elit berkemampuan mobil udara, berkualifikasi prajurit komando, dan pasukan antigerilya, bertempur dalam kondisi perut lapar di medan yang keras merupakan hal bisa bagi pasukan Raider.

Pada intinya pasukan Raider memang dicetak untuk menjadi prajurit yang selalu terbiasa dalam kondisi terbatas tapi harus bisa memenangkan pertempuran.

Baca juga:Resmi, TNI AD Miliki 8 Helikopter Apache Buatan AS Senilai Rp4,6 Triliun

Ketika sedang mendapat tekanan hebat dalam pertempuran, para prajurit Raider harus tetap bisa memelihara kemampuan teknis dan taktik bertempur, ketahanan fisik serta mental.

Raider latihan perang antigerilya
Raider latihan perang antigerilya

Maka selama 15 hari berlatih di bulan puasa, materi-materi latihan perang yang bersifat keras dan menguras ketahanan fisik seperti renang militer, rapelling, pertempuran jarak sekat latihan tempur antigerilya di hutan, patroli jarak jauh, dan lainnya tetap menjadi ‘makanan pokok’ selama latihan.

Para prajurit Raider memang sudah memiliki doktrin, bahwa latihan perang merupakan simbol dari kesejahteraan prajurit dan sekaligus wujud kesiapan untuk dikirim ke medan perang ektrem kapan saja, meski di bulan puasa.

(Sumber: Penerangan Kostrad)

Artikel Terkait