Advertorial
Intisari-Online.com- Kembali pada tahun 1946, Angkatan Darat AS membuat sebuah helikopter yang sangat besar yang mampu mengangkat benda hingga mencapai 4.536 kg dengan kecepatan 105 km / jam menempuh jarak lebih dari 160 km.
Helikopter ini juga mampu mengangkat kendaraan militer yang berat melewati sungai, lembah, dan menerjang berbagai macam rintangan lainnya.
Pada awalnya, proyek ini dikembangkan oleh Kellett Aircraft Corporation tetapi Kellett mulai mengalami kesulitan keuangan selama perkembangan awal.
Mereka kemudian memutuskan untuk menjual hak dan prototipe yang belum selesai kepada divisi pesawat Hughes.
Baca Juga:(Foto) Kocak dan Berlebihan, Beginilah 8 Hal Lucu yang Orang Lakukan untuk Tujuan Tertentu
The Hughes XH-17 "Flying Crane" adalah prototipe helikopter heavy-lift yang dikembangkan selama tahun 1950-an.
Hughes dikenal karena kapal terbangnya, Hercules H-4, dan dia tidak pernah membangun helikopter atau pesawat yang diproduksi massal.
Divisi pesawat Hughes mempekerjakan beberapa anggota yang sebelumnya bekerja untuk Kellett Aircraft Corporation dalam proyek ini.
Baca Juga:Rutin Makan 6 Siung Bawang Putih Panggang Setiap Hari, Inilah yang Akan Terjadi Pada Anda!
Hal ini dilakukannya untuk memastikan bahwa proyek tersebut tidak keluar jalur.
Pada tahun 1948, pelopor penerbangan Howard Hughes Jr. mulai mengubah raksasa XH-17 Flying Crane menjadi kenyataan.
Proyek dimulai dan jelas bahwa itu akan menghabiskan banyak biaya.
Oleh karena itu mereka harus bereksperimen dengan desain dan banyak elemen memakai dari pesawat yang telah ada.
Kokpit dua kursi diambil dari Waco CG-15, undercarriage dibuat dari bagian Amerika Utara B-25 dan Douglas C-54, dan tangki bahan bakar berasal dari tank bay bom Boeing B-29.
Pada akhir tahun 1949, mereka memulai dengan uji coba tanah tetapi para insinyur dihadapkan dengan banyak kesulitan karena kerumitan rotor, dan sumber daya mereka yang tidak biasa.
Proyek harus terus dikembangkan, dan pada bulan Juni 1950, tes rusak parah ketika roda gigi siklik gagal.
Baca Juga:Operasi Plastik, Penampilan Buruh Ini Berubah Bak Model Korea, Pacar dan Ibunya Sampai Menangis
Angkatan Udara sangat terkesan dengan tes awal XH-17 dan meminta agar uji statis ditingkatkan ke prototipe terbang.
Mereka harus membuat beberapa modifikasi, seperti pemasangan sistem hidrolika dan penambahan rotor ekor.
Kemudian pada 23 Oktober 1952, Hughes XH-17 sudah siap untuk penerbangan pertamanya.
Howard Hughes, bersama dengan pejabat militer, pers, dan publik, hadir di bandara Hughes di mana XH-17 akan naik untuk penerbangan pertamanya.
Gale Moore adalah pilot yang membawanya ke langit, namun tidak lama.
Lebih dari satu menit setelah take-off, ia kembali mendarat ke tanah.
Pilot mengalami kesulitan dalam mengendalikan arah pesawat.
Baca Juga:Dari Seks di Kerumunan Mayat Hingga Kanibalisme, Inilah 7 Fakta Mengerikan Aghori
Ini bukan masalah serius dan koreksi dilakukan dengan sangat cepat, XH-17 segera mengudara kembali untuk penerbangan uji lainnya.
Sekarang masalah lain terjadi, dan tegangan vibrasi tinggi yang dialami oleh rotor utama adalah salah satunya dan ini lebih sulit untuk diatasi.
Selama tiga tahun berikutnya, mereka harus membuat banyak modifikasi tetapi tetap saja, mereka menghadapi lebih banyak kesulitan.
Saat itu 1955 ketika rotor berakhir, dan satu set baru diperlukan tetapi proyek itu dibatalkan oleh militer.
Kemudian, versi yang lebih besar diusulkan tetapi XH-28 bahkan tidak dimulai sebagai proyek baru.
Prototipe XH-17 dihapus dan yang tersisa hanyalah foto dan beberapa rekaman video.
Baca Juga:Hubungan dengan Indonesia Menegang, Inggris Sempat Berniat Hancurkan Seluruh Pangkalan Militer TNI