Intisari-Online.com - Paul Vitov dan Elena Lobacheva adalah pasangan muda-mudi Moskwa yang sangat peduli dengan kebersihan kotanya. Mereka sangat prihatin denan kondisi kotanya yang banyak dihuni oleh tunawisma dan pemabuk. Tapi sayang, cara yang ditempuh pasangan ini untuk membersihkan kotanya dari tunawisma dan pemabuk tidak tepat. Pasangan muda ini memilih cara keji untuk membersihkan kota Moskwa—dan bagaimana pun juga, tindakan itu tidak dibenarkan.
Pasangan muda ini membunuhi para tunawisma dan pemabuk di Ibu Kota Rusia itu.
Akibat tindakannya tersebut, pasangan tersebut kini mendekam di tahanan kepolisian Moskwa. Pasangan itu diyakini membunuh para korbannya menggunakan pisau dan meninggalkan mereka dalam genangan darah. Pada suatu kesempatan, pasangan ini salah sasaran; mereka membunuh seorang karyawan bank alih-alih tunawisma dan pemabuk.
Karyawan bank itu bernama Sergei. “Putra saya Sergei bukan tunawisma atau pemabuk. Dia bekerja di sebuah bank dan tengah bertemu dengan seorang kawannya di sebuah taman untuk ngobrol dan minum,” kata Alexander Yevseyev (60), ayah Sergei.
Salah sasaran ternyata tak membuat pasangan ini lebih hati-hati. Keduanya kembali membunuh seorang pria yang disangka tunawisma, kali ini korbannya adalah seorang petugas kebersihan jalan. Prokhor Gorshkov, petugas itu, baru saja selesai bekerja dan sedang berjalan pulang saat tiba-tiba dia diserang pasangan muda ini.
Prokhor ditikam di punggung. Beruntung Prokhor berhasil kabur dan melaporkan serangan itu ke polisi. Lewat deskripsi Prokhor, polisi akhirnya bisa menangkap pasangan pembunuh itu. “Sejauh ini tersangka perempuan masih menolak bicara, namun pasangannya sudah mengaku,” kata seorang juru bicara kepolisian Moskwa.
Dari hasil introgasi diketahui, antara Juli 2014 hingga Februari 2015, pasangan ini melakukan banyak pembunuhan. Korban dipilih secara acak, beberapa bahkan tanpa bukti bahwa mereka adalah tunawisma pun pemabuk.
“Tersangka mengatakan biasanya mereka mencari korban di lokasi yang terisolasi dan melakukan aksinya pada malam hari karena mereka ingin membersihkan kota ini,” lanjut juru bicara polisi. Jika kesalahan pasangan ini terbukti, maka keduanya terancam hukuman penjara seumur hidup. (Kompas.com)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR