Inilah Situasi dan Tren Kesehatan Global 1955-2025: Pada 2025, 97% Kematian Bayi Terjadi di Negara Berkembang

Moh Habib Asyhad

Editor

Inilah Situasi dan Tren Kesehatan Global 1955-2025: Pada 2025, 97% Kematian Bayi Terjadi di Negara Berkembang
Inilah Situasi dan Tren Kesehatan Global 1955-2025: Pada 2025, 97% Kematian Bayi Terjadi di Negara Berkembang

Intisari-Online.com -Seperti tahun-tahun sebelumnya, kesehatan menjadi isu global yang paling menyita perhatian. Penelitian dilakukan dengan sangat gencar menyusul semakin berkembangnya varian gangguan kesehatan. Mulai campak hingga katarak. Dari tifus hingga tetanus. Semua tercatat. Who.int membuat gambaran situasi dan tren kesehatan global 1955 – 2025 dalam 50 fakta kesehatan global.Penyebab kematian utama

  • Pada 1997, dari total 52,2 juta angka kematian, 17,3 juta disebabkan oleh infeksi dan parasit; 15,3 juta disebabkan oleh penyakit peredaran darah; 6,2 juta disebabkan oleh kanker; 2,9 juta disebabkan penyakit pernapasan, terutama penyakit paru obstruktif kronik; dan 3,6 juta disebabkan kondisi perinatal.
  • Penyebab utama kematian karena penyakit infeksi: infeksi pernapasan akut (3,7 juta), tuberkolosis (2,9 juta), diare (2,5 juta), HIV/AIDS (2,3 juta), dan malaria (1,5 – 2,7 juta).
  • Penyebab utama penyakit peredaran darah: jantung koroner (7,2 juta), serebrovaskular (4,6 juta), dan penyakit jantung lainnya (3 juta).
  • Penyebab kematian utama karena kanker: kanker paru-paru (1,1 juta), perut (765 ribu), usus besar dan rektum (525 ribu), hati (505 ribu), dan payudara (385 ribu).
Kesehatan balita dan anak-anak

  • Angka kematian balita semakin menurun; 10 juta kematian pada 1997 dibandingkan dengan 21 juta kematian pada 1955.
  • Angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup adalah 148 pada 1955; 59 pada 1995; dan diproyeksikan menjadi 29 pada 2025. Sementara tingkat kematian balita per 1000 kelahiran hidup untuk tahun yang sama secara berturut-turut adalah 210, 78, dan 37.
  • Pada 2025, masih akan ada 5 juta kematian pada balita—97% berada di negara berkembang, dan sebagian dari mereka disebabkan oleh penyakit infeksi seperti pneumonia dan diare, juga karena kekurangan gizi.
  • Masih ada 24 juta bayi yang lahir dengan berat badan rendah setiap tahun yang cenderung berujung kepada kematian. Sementara yang bertahan hidup, akan mudah terserang penyakit, pertumbuhannya juga akan terhambat.
  • Pada 1995, 27% (168 juta) dari semua balita kurus. Tingkat kematian 5 kali lebih tinggi dibanding dibanding mereka yang gemuk-gemuk.
  • Sekitar 50% dari kematian anak balita berhubungan dengan kekurangan gizi.
  • Setidaknya 2 juta dari angka kematian balita dalam setahun bisa dicegah dengan vaksin yang ada. Sementara yang lain dicegah dengan cara yang lain.