Intisari-Online.com - Kita semua tahu hubungan antara dua premis ini: kurang tidur dan konsentrasi. Hal ini bisa terlihat dari kerja otak yang sulit mengingat dan lambat berpikir ketika tubuh kelelahan. Meski penelitian sebelumnya mengungkap, gangguan daya ingat karena kurang tidur ini disebabkan karena sedikitnya asupan oksigen, tim peneliti dari Universitas Kalifornia menemukan fakta lain yang menyorot pada peningkatan kadar hormon kortisol sebagai penyebab otak sulit berkonsentrasi, serta gangguan kognitif lainnya.
(Baca juga: Inilah Penyebab Sulit Tidur)
Tim peneliti lantas menguji kadar kortisol dalam darah 55 penderita sleep apnea selama dua jam sekali dalam kurun waktu 24 jam. Adapun hasil penelitian ini sejalan dengan banyak penelitian sebelumnya yang menyimpulkan, ada hubungan terbalik antara kadar kortisol dan fungsi kognitif. Inilah yang menjelaskan, mengapa seseorang yang kurang tidur dapat mengalami pelemahan daya ingat dan konsentrasi.
Pengaruh hormon kortisol
(Baca juga: Neuron di Otak Bisa 'Diatur' untuk Masalah Sulit Tidur)
Stimulasi berlebih terhadap kelenjar adrenal juga akan menghasilkan kortisol dalam jumlah banyak. Pemicu paling umum adalah stres, entah karena kekurangan tidur, henti napas, atau tidur yang tidak nyenyak (mudah terbangun). Maka itu, mengukur kadar hormon kortisol pada penderita sleep apnea dan susah tidur menjadi alat diagnosis yang relevan. (Kevin Sanly Putera/ Kompas)
Penulis | : | Chatarina Komala |
Editor | : | Chatarina Komala |
KOMENTAR