Intisari-Online.com -Kemampuan seseorang untuk berolahraga berbeda-beda, karena itu kita harus memilih olahraga sesuai kemampuan.Yayasan Jantung Indonesia (YJI) pun hari ini mencanangkan "Tes Kebugaran 1000 Meter" dalam rangka memperingati ulang tahun YJI ke 33. Tes ini merupakan cara kita mengetahui boleh atau tidak berolahraga lari. Apakah kita sebaiknya olahraga lari, jogging, atau jalan kaki saja."Kalau orang mau olahraga itu musti diukur dulu, karena olahraga itu obat. Kalau kekurangan enggak ada manfaatnya dan kalau kelebihan bahaya. Setiap orang, kan tidak sama (kemampuan fisik)," ujar salah satu pendiri YJI, Dede Kusmana di halaman Monumen Nasional (Monas), Minggu (9/11/2014).Caranya, cobalah lari sejauh 1000 meter atau 1 kilometer (km). Kemudian hitung waktu tempuh Anda. Jika dalam 1 km ditempuh lebih dari 9 menit, maka sebaiknya jangan melakukan olahraga lari, tetapi jalan kaki saja. Sementara itu, jika kurang dari 8 menit, Anda diperbolehkan jogging. Untuk lari, disarankan bagi Anda yang mampu menempuh kurang dari 6 menit (untuk laki-laki) dan kurang dari 6,5 menit (untuk wanita).Di tempat yang sama, Ketua Umum YJI Syahlina Zuhal mengingatkan bahwa memang tidak semua orang kuat untuk berlari. Apalagi pada usia yang sudah tidak muda lagi. Untuk itu jangan dipaksakan karena bisa berbahaya bagi jantung."Kalau lebih dari 9 menit, yaitu tidak memenuhi target, berati tidak kuat, ya. Jadi tidak usah lari, jalan saja. Ini berarti jantungnya itu tidak cukup kuat untuk lari. Itu ahli jantung yang mengukurnya, yang membuat tes ini," terang Syahlina.Tes untuk mengetahui boleh atau tidak kita berolahragalari ini pun bisa dilakukan di mana saja. Menurut Lina, bagi yang tidak kuat lari, jalan kaki minimal 30 menit sehari pun baik untuk kesehatan. (Kompas)