Advertorial
Intisari-Online.com -Kepergian aktor dan pelawak senior Indonesia, Gogon Margono alias Gogon (58) meninggalkan duka mendalam, terlebih bagi keluarga, rekan sesama seniman, dan para penggemarnya.
Gogon mengembuskan napas terakhir, karena serangan jantung setelah kelelahan mengisi sebuah acara kampanye pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2018 di Lampung, Selasa (15/5/2018) sekitar pukul 06.00 WIB.
Pelawak asal Boyolali, Jawa Tengah akan tiba di rumah duka di Dukuh Bukur Ireng RT 010/ 002, Desa Bendan, Kecamatan Banyudono, Boyolali, Jawa Tengah sore ini.
Pemakaman almarhum Gogon akan dilakukan Rabu (16/5/2018) di pemakaman setempat sekitar pukul 11.00 WIB.
Baca juga:
Promosi Asian Games 2018, Jokowi Main Basket dan Pakai Jaket Baru
Almarhum Gogon meninggalkan seorang istri, Sri Lestari dan dua putra bersama menantu Ari Mustika - Wahyuningsih, dan Nova Mustika - Ayunda.
Almarhum juga meninggalkan empat orang cucu, Herry Marga Wijaya, Gery Marga Wijaya, Aska Winar Marga Wijaya dan Devano.
Asisten Gogon, Iteng Shahifah (49) mengungkapkan, Gogon merupakan sosok pekerja keras yang tak kenal lelah.
Sehingga, seringkali dirinya harus mengingatkan Gogon untuk beristirahat dan tidur di mobil setelah selesai mengisi acara.
Baca juga:
"Mas Gogon orangnya gigih, terutama dalam bekerja. Dan tidak mempunyai rasa capek."
"Makanya setiap habis manggung, Mas Gogon sebaiknya tidur di mobil," cetus pria yang telah mendampingi almarhum Gogon selama 13 tahun ketika ditemui di rumah duka Dukuh Bukur Ireng, Bendan, Boyolali, Selasa (15/5/2018).
Sebelum ke Lampung, kata Iteng, Gogon mendapat job untuk mengisi acara di Semarang.
Lalu ke Bekasi, Bandung, dan kembali ke Boyolali untuk istiharat.
Baca juga:
Hati-Hati! 5 Zodiak Ini Paling Sering Berdebat, Anda Salah Satunya?
Setelah itu berangkat lagi untuk mengisi acara di Lampung.
"Tadi dapat telpon dari anaknya Mas Gogon yang pertama, Mas Ari. Dia bilang ke saya, mas, papa ninggal. Gitu aja," kata Iteng.
Iteng mengatakan, tidak ada firasat apapun terkait meninggalnya Gogon.
"Cuma selama satu tahun ini pulang dari job itu di mobil Mas Gogon selalu cerita, dadi wong urip iku (jadi orang hidup itu) tidak bisa ditentukan."
Baca juga:
Menurut Survei 2016, Ternyata Lebih dari Separuh Warga Israel Mendukung Kemerdekaan Palestina
"Podo siap-siap nak aku sewaktu-waktu meninggal, konco-konco media dikabari, kowe do sing rukun. Setiap habis main (pentas) pasti seperti itu," kenang Iteng. (Labib Zamani)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pesan Mendiang Gogon Sebelum Meninggal Dunia"