Intisari-Online.com - Rasa empati bisa muncul kapan dan di mana pun, bahkan di situasi yang sedang panas sekalipun.
Inilah yang terjadi saat seorang perawat asal Israel menyusui seorang bayi laki-laki Palestina yang selamat dari sebuah kecelakaan lalu lintas.
Kisah yang terjadi pada pertengahan 2017 lalu itu berawal ketika Yaman, bayi berusia sembilan bulan itu, bersama orangtuanya sedang dalam perjalanan.
Di tengah perjalanan, mobil yang mereka kendarai bertabrakan dengan sebuah bus.
Akibatnya, ibu si bayi mengalami luka serius di kepalanya dan ayahnya meninggal dunia. Ajaibnya, Yaman selamat tanpa luka sedikitpun.
Yaman dan ibunya kemudian dilarikan ke RS Hadassah Ein Kerem di Yerusalem untuk mendapatkan perawatan.
Bagaimanapun juga, kondisi si ibu yang luka parah tak memungkinkannya menyusui Yaman.
Bibinya kemudian mencoba memberinya susu dengan menggunakan botol.
Namun, Yaman menolak susu dalam botol itu dan selama tujuh jam berikutnya tak berhenti menangis.
Saat itulah sang bibi mendekati perawat di bangsal perawatan anak-anak bernama Ula Ostrowi-Zak untuk meminta bantuan.
Ula, yang kebetulan juga seorang ibu yang masih menyusui, langsung menawarkan diri menyusui bayi malang itu.
“Mereka bertanya kepada saya apakah ada orang yang bisa menyusui bayi itu,” kata Ula kepada situs berita Ynet.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR