Intisari-Online.com - Pemilihan Presiden 2014 yang baru saja usai menimbulkan polemik baru dikarenakan hasil quick count berbeda-beda, bahkan cenderung bertolak belakang. Untuk itu, Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) akan segera bertindak. Lembaga-lembagai survei akan diaudit.
Lembaga-lembaga survei yang diaudit adalah para anggota Persepi dan sudah menandatangani fakta integritas. Mereka antara lain Puskaptis, Jaringan Suara Indonesia, Cyrus Network, Populi Center, Lembaga Survei Indonesia, Indikator, dan Saiful Mujani Research & Consulting.
(Baca juga: Inilah Bedanya Exit Poll dan Quick Count)
Audit dilakukan untuk memastikan apakah metodologi yang digunakan sudah sesuai dengan keilmuan dan tidak melanggar kode etik. Hasil audit ini, menurut anggota Dewan Etik Persepi, Hamdi Muluk, akan diumumkan kepada publik. Sehingga dapat menjelaskan kenapa hasil quick count dapat berbeda-beda.
“Kami hanya ingin mengklarifikasi dan memastikan bahwa proses keilmuannya berjalan secara benar. Supaya masyarakat dapat kejelasan karena ada dua hasil yang berbeda,” jelas Hamdi.
Persepi, menurut Hamdi, menduga adanya manipulasi sampel data serta metodologi dari beberapa lembaga survei. Hal inilah yang menyebabkan hasil quick count berbeda-beda.
(Baca juga: Syarat Hasil Quick Count Dapat Dipercaya)
“Karenanya kami harus melakukan audit. Persoalannya dimana, lalu kenapa hasilnya bisa berbeda. Padahal datanya semua dari proses pemilu yang sama,” papar Hamdi.
Semoga lembaga-lembaga survei akan diaudit, masyarakat bisa mengetahui lembaga survei mana yang memanipulasi datanya. (tribunnews.com)
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR