Advertorial

Pernikahan Puji Kuswati Terduga Pelaku Bom Bunuh Diri Sempat Tak Direstui Keluarga, Ini Alasannya

Intisari-online
,
Yoyok Prima Maulana

Tim Redaksi

Selama menikah, Puji mengikuti sikap suaminya. Ia jarang bergaul dan menjadi pribadi yang lebih tertutup.
Selama menikah, Puji mengikuti sikap suaminya. Ia jarang bergaul dan menjadi pribadi yang lebih tertutup.

Intisari-online.com -Keluarga Puji Kuswati, pelaku bom bunuh diri di Gereja Kristen Indonesia Diponegoro, Surabaya, sempat tidak merestui pernikahan Puji dengan Dita Upriyanto.

Rusiono, perwakilan keluarga Puji, mengatakan, keluarganya tidak merestui pernikahan karena perilaku Dita yang dianggap tertutup dan tidak bisa dekat dengan keluarga.

"Tapi, akhirnya mereka tetap melangsungkan pernikahan dan diurusi oleh keluarga angkatnya yang di Magetan. Ya keluarga di Banyuwangi akhirnya menerima," ujar Rusiono, Senin (14/5).

Selama menikah, Puji mengikuti sikap suaminya. Ia jarang bergaul dan menjadi pribadi yang lebih tertutup.

BACA JUGA:Inilah Alasan Dita Ajak Anak dan Istri Lakukan Bom Bunuh Diri Surabaya

Bahkan, dia mulai jarang berkunjung ke Banyuwangi termasuk saat Lebaran. Puji pun jarang berkomunikasi intens dengan keluarganya.

"Untuk penampilan saat pulang ke Banyuwangi ya biasa saja. Nggak ada yang berbeda. Nggak pakai cadar. Sama kayak yang lainnya. Pakaiannya tidak mencolok," katanya.

Rusiono mengaku tidak mengetahui aktivitas sehari-hari Puji dan suaminya, Dita, karena mereka tinggal di Surabaya.

Namun, keluarga di Banyuwangi masih memperhatikan kebutuhan Puji, anak ketiga dari Koesni, warga Tembokrejo, Kecamatan Muncar.

BACA JUGA:Bom Bunuh Diri Surabaya, Begini Analisis Ali Fauzi Adik Amrozi yang Juga Mantan Dedengkot JI

Orangtua kandungnya bahkan pernah membelikan Puji rumah seharga Rp600 juta dan dua kali membelikan mobil.

Namun, semuanya telah dijual oleh Dita dan Puji.

Terakhir, satu mobil yang dibelikan oleh keluarga Puji adalah Toyota Avanza yang dikendarai Dita Upriyanto saat meledakkan diri di Gereja Pantekosta Pusat, Surabaya.

"Dua mobil yang dibelikan dijual semua. Jadi mobil ketiga yang terakhir dibelikan, BPKB-nya tidak diberikan karena takut dijual. Tapi ternyata mobil itu yang digunakan untuk bom bunuh diri oleh suaminya, Puji," ujar Rusiono.

BACA JUGA:Sering Terbangun Antara Pukul 3-5 Pagi Merupakan Tanda Anda Mengalami Kebangkitan Spiritual

Puji sendiri tidak masuk dalam kartu keluarga Koesni. Karena sejak masih usia 20 bulan, Puji diasuh kerabatnya di Magetan, Jawa Timur.

Puji adalah anak ketiga dari empat bersaudara dari Koesni, pengusaha jamu yang terkenal sukses.

Puji Kuswati melakukan bom bunuh diri bersama dua anak perempuannya, Fadhila dan Pamela Riskita, di GKI Diponegoro.

Sementara kedua anak laki-lakinya, Yusuf Fadil dan Firman Halim, meledakkan diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Surabaya, dengan mengendarai sepeda motor.

Sementara Dita Upriyanto, sebagai kepala keluarga, melakukan bom bunuh diri di Gereja Pantekosta Pusat dengan mengendarai mobil. ((Ira Rachmawati)

BACA JUGA:Menurut PBB, Ternyata Begini Cara Mengenali Pelaku Bom Bunuh Diri

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Keluarga Sempat Tak Restui Pernikahan Pasangan Pelaku Bom Surabaya".

Artikel Terkait