Intisari-Online.com - Keputusan artis Julia Perez untuk membeli sperma dari bank sperma baru-baru ini menjadi bahan obrolan khalayak. Jupe—sapaan akrab Julia Perez—mengaku ingin mendapat donor dari pria yang cerdas. Apalagi kalau bukan supaya anaknya juga cerdas. Pertanyaan kemudian muncul, bisakah memilih sperma bibit unggul supaya anak cerdas?
Seperti dikutip dari Kompas.com, dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Ivan R Sini mengatakan, sperma memang dapat membawa materi genetik pada anak. Mulai dari fisik seperti warna kulit, rambut, membawa sifat, dan kecerdasan. "Tapi ini dipengaruhi juga oleh tumbuh kembang anak sendiri yang multifaktorial," ujar Ivan yang juga direktur RS Bunda Jakarta ini.
Dengan kata lain, jika secara genetik mewarisi kecedasan tapi dalam tumbuh kembangnya kurang mendapatkan stimulasi dan gizi baik, akan percuma.
Di beberapa negara seorang perempuan bisa mendapatkan kehamilan dengan mencari sperma dari bank sperma. Calon ibu hamil itu bisa mendapat dari donor yang tidak dikenal (anonymous) maupun yang dikenal. Bagi mereka yang dikenal, biasanya ada bayaran. Undang-undang di Inggris menyebut, ada konsekuensi jika data donor diungkapkan. Lantaran aturan ini, menurut Ivan, banyak pendonor yang menarik diri untuk memberikan spermanya.
Sedikit informasi terkait donor sperma. Biasanya, sperma dari pendonor akan dikumpulkan di bank sperma. Di sana, dapat memilih sperma yang diinginkan melalui sistem di komputer. Apakah dari pria berkulit putih, coklat, hitam, berambut ikal, lurus, dan lain sebagainya. Sperma akan tahan lama jika tidak ada perubahan temperatur dan kondisi tabungnya.
Jika di Inggris mengambil sperma dari donor merupakan tindakan legal, maka tidak dengan di Indonesia. Berdasarkan Undang-undang Nomor 36 tentang Kesehatan, juga fatwa Majelis Ulama Indonesia tentang upaya kehamilan di luar cara alamiah, sel sperma harus berasal dari suami yang sah. Tidak boleh orang lain.
Kembali ke soal memilih sperma bibit unggul supaya anak cerdas, bahwa faktor genetika memang berperan, tapi ada faktor lain yang bisa menentukan kecerdasan seorang anak. Terlebih ketika masa tumbuh kembangnya. (Kompas.com)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR