Intisari-Online.com – Christian Joyal dan rekan-rekannya menerbitkan sebuah makalah pada Journal of Sexual Medicine yang berjudul "What Exactly is an Unusual Sexual Fantasy?". Apa tepatnya fantasi seksual yang tidak biasa? Lebih dari 1.500 wanita dan pria dinilai minat mereka dalam 55 fantasi seksual. Mulai dari seks di tempat umum, mengikat pasangat, menonton dua orang bercinta. Daftar paling atas adalah fantasi tentang seks oral, seks di lokasi romantis atau tempat yang tidak biasa, dan seks dengan orang lain selain pasangan.
Tidak jauh di bawanya adalah fantasi tentang didominasi seksual (65% wanita dan 53% pria), mendominasi seksual seseorang (47% wanita, 60% pria), dan diikat untuk kenikmatan seksual (52% wanita, 46% pria).
Hal ini tidak mengejutkan menyusul penjualan yang luar biasa dari Fifty Shades of Grey dan sekuelnya. Tapi yang jelas, tema tentang perbudakan dan disiplin, dominasi dan penyerahan, sadisme dan masokisme (BDSM = bondage and discipline, dominance and submission, sadism and masochism), menembus seksualitas banyak orang.
Dari hasil penelitian yang mempelajari efek BDSM dengan mengumpulkan data di lapangan, menghadiri acara komunitas BDSM, dan survei, serta sampel air liur, tes kognitif sebelum dan sesudah melakukan BDSM, para peneliti mencoba memahami efek fisiologis dan psikologis kegiatan BDSM ini. Apakah efeknya terhadap mereka yang menerimanya dan melakukannya.
Dari penelitian itu, ternyata orang yang menerima dan melakukannya menunjukkan peningkatan hubungan kedekatan, penurunan stres psikologis, dan bukti kesadaran berubah. Semua efek tersebut – pengurangan stres, peningkatan keintiman, dan kesadaran menyenangkan – dampak positif pada kegiatan BDSM. Tapi yang jelas harus ada persetujuan dari kedua belah pihak.
Meski demikian, dalam melakukannya, harus ada sejumlah mekanisme yang memperkuat persetujuan dan melindungi pasangan. Termasuk sejumlah kata-kata yang menandakan bahwa kegiatan atau adegan harus diperlambat atau diubah, bahwa adegan harus segera diakhiri, dan setelahnya, kontak lembut dan komunikasi antara yang melakukan dan menerimanya setelah akhir dari kegiatan utama.
Bagaimana dengan hubungan dalam jangka panjang? Setiap orang memang perlu menemukan apa yang cocok pada pasangannya. Misalnya, orang yang sangat menyayangi kakinya tentunya tidak ingin kakinya disentuh. Tapi orang yang suka dipukul bisa memuaskan seksnya dengan meminta pasangan memukulnya, asalkan pasangan bersedia memukulnya.
Bisa juga BDSM dianggap sebagai pemberian hadiah bagi pasangan, tentunya pasangan menyediakan diri bagi pasangannya. Ini berarti mereka saling memberi dan bermain. Dan akhirnya, pasangan saling menemukan kenikmatan seksual tersendiri atas tindakannya itu.
Berita bagus buat mereka yang ingin mencoba posisi seksual daripada hanya posisi misionaris saja. Pemenuhan seksual ini membutuhkan kesediaan untuk mengungkapkan, kesediaan untuk mendengan pengungkapan, dan kesediaan untuk memberikan kepada pasangan kita apa yang perlu dipenuhinya.
Nah, Anda mau mencoba? (The Guardian)
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR