Intisari-Online.com - Sedari awal, orangtua dipandang laiknya pahlawan super oleh anak-anak mereka. Para anak percaya, orangtua mereka mampu mengatasi masalah apa pun. Namun, ketika perceraian tiba, kepercayaan itu lantas pudar. Perceraian, yang kerap dianggap sebagai jalan keluar oleh orangtua, ternyata memiliki dampak buruk bagi anak. Tak hanya berlangsung dalam jangka pendek, luka emosional akibat perceraian bahkan mampu mengendap di sepanjang hidup para anak. Berikut adalah sembilan dampak buruk perceraian bagi anak.
1. Prestasi akademis memburuk
Tak diingkari, anak-anak korban perceraian memiliki masalah perilaku yang secara tak langsung, menghambat nilai mereka. Dalam banyak kasus, prestasi akademis mereka akan menurun, bahkan semakin memburuk.
2. Hilang arah
Perceraian pada banyak kasus secara tak langsung melenyapkan figur teladan orangtua di mata anak-anak. Akibatnya, anak-anak korban perceraian bisa hilang arah, bahkan keluar jalur. Mereka biasanya punya kebiasaan buruk, cenderung merokok, mengonsumsi alkohol, obat-obatan, serta terlibat kasus kriminal.
3. Kualitas hidup rendah
Anak-anak yang orangtuanya bercerai biasanya harus menghadapi standar serta kualitas hidup yang lebih rendah. Penyebabnya, tak lain karena mereka diasuh oleh orangtua tunggal, dengan pendapatan terbatas.
4. Korban kejahatan
Tanka disadari, anak-anak rentan menjadi korban pelecehan anak, rentan terhadap penyakit, serta masalah kesehatan lainnya.
5. Obesitas
Sebuah studi baru menemukan, anak-anak korban perceraian berada pada risiko lebih tinggi terkena obesitas. Anak-anak sendiri akan cenderung banyak makan untuk membantu mengatasi kekosongan dan perasaan diabaikan. (Healthmeup)
Penulis | : | Chatarina Komala |
Editor | : | Chatarina Komala |
KOMENTAR