Intisari-Online.com – Sekali waktu, mata, hidung, dan mulut mengadakan pertemuan. Mata mengatakan, “Kami, mata, sangat penting bagi tubuh. Semuanya dilihat oleh kami untuk mengetahui apakah itu indah atau tidak, besar atau kecil, tinggi atau pendek. Tanpa mata, tentunya berjalan-jalan akan sangat sulit. Jadi, kami, sangat penting. Tapi, mengapa kami ditempatkan di bawah alis, yang tidak ada gunanya? Itu tidak adil!”
Lalu, hidung berkata, “Aku, hidung, akulah yang paling penting. Hanya aku yang bisa membedakan bau yang wangi dari bau busuk. Tindakan pernapasan juga tergantung padaku. Jika aku tidak membiarkan napas lewat, tentunya semua orang akan mati. Jadi, akulah yang paling penting. Sama pentingnya dengan aku, aku telah ditempatkan dengan tidak adil di bawah alis yang tidak berguna. Saya tidak bahagia.”
Kemudian mulut berkata, “Saya bagian terpenting dari tubuh manusia, karena saya dapat berbicara. Jika tidak ada saya, maka tidak akan ada komunikasi di antara orang-orang. Saya mengambil makanan. Jika tidak ada saya, setiap orang mati kelaparan. Seperti bagian penting seperti diri saya telah ditempatkan di bagian terendah dari wajah. Alis tidak berguna, malahan diletakkan di bagian tertinggi dari wajah. Saya benar-benar tidak terima!”
Setelah yang lain berbicara, alis pun berkata perlahan, “Tolong jangan bertengkar lagi. Kami, para alis, adalah hal yang paling tidak berguna. Kami mengakui kekalahan. Kami bersedia ditempatkan di bawah kalian.”
Setelah mengatakan demikian, alis bergeser di bawah mata. Sayangnya, orang tidak lagi tampak seperti manusia. Selanjutnya, mereka memindahkan alis di bawah hidung. Itu masih mengerikan; masih tidak terlihat seperti manusia. Kemudian alis diletakkan di bawah mulut. Tampak semakin mengerikan! Mata, hidung, dan mulut pun berembuk untuk membahas situasi ini lagi. Mereka menyimpulkan bahwa tempat yang terbaik untuk alis adalah kembali ke tempat asalnya di wajah mereka.
Ketika alis kembali ke tempat asalnya, jelas sekali penampilan seorang manusia. Jadi, kita bisa melihat bahwa apa yang tampaknya tidak berguna justru menjadi hal yang paling berguna.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR