Intisari-Online.com – Disleksia adalah penyakit yang membuat seseorang kesulitan membaca sebab huruf-huruf terlihat tersusun secara acak bagi penderitanya. Inilah enam mitos yang keliru tentang disleksia.
1.Penderita disleksia belum tentu tak bisa mengeja
Membaca dan mengeja adalah dua hal yang berbeda. Meski dua kemampuan ini sama-sama didasarkan pada teks tertulis, orang bisa saja pintar membaca namun tak bisa mengeja atau pintar mengeja namun tak bisa membaca. Disleksia sendiri adalah penyakit yang membuat orang kesulitan membaca. Orang yang tak bisa mengeja disebut disgrafia. Jadi belum tentu penderita disleksia tak bisa mengeja.
2. Disleksia tak ada hubungannnya dengan masalah lain
Jika seseorang menderita disleksia bukan berarti dia menjadi orang aneh yang tidak bisa melakukan berbagai hal. Jika mereka pelupa, tidak bisa melakukan aktivitas fisik dengan baik, dan sebagainya, itu bukan disebabkan oleh penyakit disleksia yang dideritanya.
3. Disleksia sama pada setiap orang
Kesulitan membaca adalah sebuah problem yang sangat kompleks dan bisa berbeda-beda pada setiap orang. Seseorang bisa dikatakan menderita disleksia karena berbagai alasan. Bisa jadi mereka tidak mampu membaca kata-kata baru, tidak bisa membedakan kata-kata yang hurufnya mirip, tidak bisa membedakan kata-kata yang memiliki rima, atau tidak bisa memahami kata-kata yang dibacanya. Setiap kasus memiliki keunikan masing-masing dalam taraf yang ringan hingga berat. Jadi jangan memukul rata semua penderita disleksia.
Itulah tiga mitos yang keliru tentang disleksia.
(iflscience.com)