10 Alasan Teknologi dapat Merusak Hubungan Percintaan (1)

Esra Dopita M Sidauruk

Editor

10 Alasan Teknologi dapat Merusak Hubungan Percintaan (1)
10 Alasan Teknologi dapat Merusak Hubungan Percintaan (1)

Intisari-Online.com - Nampaknya teknologi tidak selalu membuat hidup lebih mudah. Ketika masuk ke ranah mencintai, hal-hal tersebut tidak berjalan lancar ketika hubungan dilakukan melalui teks, e-mail, dan media sosial. Di mana saluran tersebut berpontensi memunculkan kesalahan komunikasi atau miskomunikasi. Berikut ini adalah 10 alasan teknologi dapat merusak hubungan percintaan:

1. Jangan terlalu mencari tahu sebelum bertemu: Jangan menggunakan Google atau media sosial lainnya untuk mencari tahu lebih banyak tentang kepribadiannya sebelum kencan pertama. Jika kamu sudah mencari tahu kepribadian dia melalui akun media sosial miliknya, jangan beritahu kepadanya. Biarkan kamu mengetahui kepribadiannya melalui obrolan alami selama berkencan dengannya.

2. Overcritical tentang profil online: Ketikaovercritical terhadap profil online, membuat muncul ruang kesalahan saat bertemu di dunia nyata. Ada beberapa orang yang serius menanggapi profil online dibandingkan profil nyata, sehingga terkadang salah menilai atau kurang bijaksana.

3. Facebook munculkan tunas percintaan: Kamu saling berteman dengan pasangan di Facebook. Rasanya sulit untuk menahan dorongan untuk memeriksa setiap postingan, tag foto, dan komentar di facebooknya atau melihat komentar dia di Facebook orang lain. Selain itu, kamu mencari tahu tentang mantan pacarnya. Hal ini hanya akan memunculkan kecemasan pada dirimu dan membuat hubungan kehilangan rasa kepercayaan.

4. SMS membuat hubungan jadi frustasi: Mengirim SMS dianggap telah membuat pikiran menjadi kacau. Misalnya, jeda waktu membalas sms yang lama dan respons balasan yang jauh lebih pendek dari yang kamu tanyakan disinyalir dapat merugikan hubungan, terutama di awal-awal menjalin hubungan.

5. Salah menafsirkan nada: Hal ini berlaku di semua teknologi, terutama dalam bentuk tulisan yang memang kita tidak bisa melihat bagaimana nada bicara atau mimik orang tersebut berkata seperti yang ia tulis. Tak jarang memunculkan banyak penafsiran, indikasi, dan argument yang salah. Terkadang, berbicara di telepon dapat menjadi solusi untuk memahami apa yang orang benar-benar katakan melalui tulisan. (ehow.com)