Di Jepang, April adalah Musim Semi dan Musim Wasabi

Agus Surono

Editor

Di Jepang, April adalah Musim Semi dan Musim Wasabi
Di Jepang, April adalah Musim Semi dan Musim Wasabi

Intisari-Online.com - Menyambut bulan April yang Jepang berarti memasuki musim semi, tanggal 1-31 April 2014 ini, Restoran Nishimura yang berada di Shangri-La Jakarta menawarkan delapan menu serba wasabi. Promo ini disebut "Wasabi Madness" dengan harga menu mulai dari Rp78.000++.

Di tangan Chef Hideki Chomei dari Restoran Nishimura, wasabi diolah untuk banyak masakan. Wasabi berpadu dengan mi udon, nasi, hingga akar teratai.

Delapan menu kreasi Chef Chomei yang menggunakan wasabi merentang dari hidangan pembuka sampai hidangan penutup. Ada pula cocktail yaitu Wasabi Melted Snow berupa sake jepang, ginger ale, air soda, dan wasabi. Juga cocktail Wasabi Bloody Mary.

"Wasabi bagi orang Jepang, sama saja seperti sambal bagi orang Indonesia," tutur Chomei.

Walau serba wasabi, Chomei tidak serta merta membuat hidangan yang serba pedas. Ia mengandalkan daun wasabi untuk menciptakan aroma wasabi. Pedasnya yang terasa sampai ke hidung pun tergolong masih halus.

Hidangan pembuka bisa cicipi Maguro and Avocado Wasabi Dressing Salad, Chicken Katsu Wasabi Mayonnaise Kake, Wasabi Renkon Age, dan Atsuage Tofu and Beef Wasabi Ha Sauce Itame.

Magurro and Avocado Wasabi Dressing Salad sebenarnya hidangan sederhana, namun rasanya begitu lezat dan menyegarkan. Tuna mentah yang segar, alpukat, dan saus wasabi.

Hidangan sederhana lainnya adalah Wasabi Renkon Age. Akar teratai yang termasuk umbi-umbian direbus terlebih dahulu. Kemudian dibalur dengan saus wasabi. Setelah diberi tepung tempura, baru digoreng sebentar.

Akar teratai terasa garing di luar namun lembut di dalamnya. Lalu saus yang terdiri dari wasabi, miso, dan gula memberikan paduan rasa manis dan asin, cocok dengan akar teratai yang terasa polos. Tambahan wasabi dengan pedas menusuk hidung.

Hidangan pembuka yang ditawarkan adalah Wasabi Seafood Yaki Udon dan Wasabi Kamataki Gohan. Kamataki merupakan cara memasak menggunakan pot tanah liat dan dimasak di api kecil.

Hasilnya adalah tekstur nasi yang lembut berpadu dengan saus soyu dan bumbu lainnya. Sebagai isian adalah jamur, tiram, dan telur. Tak terlupa cacahan daun wasabi membuat nasi begitu beraroma.

Menu wajib coba lainnya adalah Kaisen Chirashi Wasabiha Maki Sushi. Jika umumnya sushi dibalut lembaran nori atau rumput laut, sushi satu ini menggunakan daun wasabi.

Daun wasabi diberi pasta wasabi. Lalu diisi nasi yang sudah diberi tuna dan salmon serta biji wijen. Kemudian atasnya ditutup kembali dengan daun wasabi.

Nah, untuk hidangan penutup adalah Mochi. Hidangan ini begitu unik karena mochi yang lazimnya manis, mochi satu ini juga memiliki rasa pedas.

Gigitan pertama mochi yang kenyal memang manis. Namun lama-kelamaan, aroma dan rasa wasabi yang khas mulai muncul.

Lalu di akhir, mulut penuh kejutan rasa wasabi yang pedas menghentak. Rasa pedas ini agak diredam dengan pasta ogura atau kacang merah. Serta taburan tepung wijen. (Kompas.com/Ni Luh Made Pertiwi F)