Intisari-Online.com - Sore itu Adit sedang memangkas rambut salah satu langganannya di dalam sebuah ruangan yang bernuansa klasik. Ada gambar Soekarno dan sejumlah tokoh terkenal dari beberapa negara yang terpajang di dinding ruangan tersebut. Di tengah keramaian pengunjung, Adit tampak begitu fokus. Dengan cekatan, ia memperhatikan detail setiap sisi rambut yang akan dipangkas. Ia begitu lihai menggunakan mesin cukur dan dengan mudahnya membentuk model rambut kekinian.
Sebelum beraksi, Adit memberikan konsultasi terlebih dahulu kepada langganannya mengenai gaya rambut yang pas dengan bentuk wajah dan jenis rambut pelanggan. Saat sedang memangkas, Adit sering kali membuka obrolan. Dimulai dari diskusi politik, lingkungan, hingga mengenai harga barang pokok di pasar. Saat sedang diskusi tersebut, mereka tak jarang tertawa terbahak-bahak. Bahkan hingga Adit harus berhenti memangkas sejenak demi melanjutkan ceritanya.
Saat hasil pangkas sudah dirasa pas, rambut sang pelanggan akan dibersihkan. Selanjutnya, Adit akan memijat pelanggan tersebut. Jika tidak ada pelanggan lainnya yang sedang antre, langganan Adit tersebut tidak akan langsung pulang. Mereka akan melanjutkan ceritanya!
“Suasana akrab memang selalu diutamakan di sini, makanya tidak sedikit pelanggan yang kemudian menjadi teman,” ungkap Adit saat ditemui di Alexander Barbershop, kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
Alexander, sang pemilik barbershop, mengungkapkan, jasa pangkas rambut atau barbershop premium yang ia jalankan memang mendorong adanya hubungan emosional antara pelanggan dan barber. Yang dibangun adalah suasana kekeluargaan. Makanya tidak heran jika bahkan ada pelanggan yang datang hanya untuk ngobrol santai dengan para barber.
Terhadap para barber dan karyawannya, Alexander sendiri tidak pernah menganggap mereka sebagai bawahan. Alexander Barbershop tidak memiliki sistem seperti corporate. Artinya tidak ada yang menjadi bos dan bawahan. Tidak heran jika para karyawan terlihat begitu akrab dengan Alexander layaknya teman.
(Selengkapnya dapat dilihat di Majalah Intisari Edisi Januari 2016)