Intisari-Online.com - Sehat dan lezat. Jarang sekali ada orang yang menyangkal jika buah diidentikan dengan dua kata itu. Sayangnya, kerap orang justru melakukan kesalahan saat mengonsumsi makanan yang kaya serat dan antioksidan yang dapat melawan kanker.
Padahal, beberapa kesalahan itu bisa menjadi bumerang jika sering dilakukan.
1. Anda pikir semua buah sama
Bingung antara secangkir nanas atau semangkuk blueberry? Keduanya baik untuk kesehatan dan sarat vitamin (nanas merupakan sumber folat dan vitamin B6, blueberry kaya serat dan vitamin C). Namun, mereka memiliki jumlah karbohidrat, gula, dan serat yang sangat berbeda.
"Buah yang terbaik adalah yang memiliki polifenol tertinggi (zat yang melawan peradangan) dan indeks glikemik terendah," kata Barry Sears, MD, penulis buku The Mediterranean Zone.
Indeks glikemik (GI) mengacu pada seberapa cepat (atau lambat) makanan dapat meningkatkan kadar glukosa darah Anda.
Buah dengan GI dengan rendah, umumnya lebih baik karena lebih lambat dicerna, sehingga tidak akan membuat kadar gula darah Anda melonjak dan akan membuat Anda kenyang lebih lama.
2. Anda makan dalam jumlah terlalu banyak
Rencana penurunan berat badan bisa membuat Anda makan banyak buah-buahan dan sayuran. Namun, menurut Sears ini bukan hal yang cerdas.
Anda bisa makan sayuran non tepung dalam jumlah tak terbatas, tapi konsumsi buah harus diawasi dengan lebih ketat, karena indeks glikemiknya lebih tinggi.
Karena buah rasanya manis dan lezat, sangat mudah mengonsumsinya dengan berlebihan, menyebabkan aliran darah banjir dengan glukosa dan kalori dan menyebabkan penambahan berat badan.
Jadi berapa banyak buah yang harus Anda makan? USDA merekomendasikan dua cangkir sehari untuk kebanyakan orang dewasa, tergantung pada tingkat kebugaran Anda dan usia.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR