Advertorial
Intisari-Online.com - Yudi Adam (43) sudah dua pekan mengoperasikan angkot Miniarta M04 ber- AC trayek Depok Timur-Pasar Minggu.
Angkot barunya merupakan hasil peremajaan angkot sebelumnya dan telah diuji kelaikan dan mengantongi izin trayek dari Dinas Perhubungan Kota Depok.
Memodifikasi Daihatsu Gran Max menjadi angkot ber-AC merupakan cara Yudi bersaing dengan taksi online yang marak beroperasi saat ini.
Dibandingkan demo menuntut taksi online, Yudi lebih memilih berinovasi agar tetap bisa bersaing.
Baca juga:Sering Jadi Angkot, Mitsubishi L300 Ternyata Pernah Sukses Arungi Reli Dakar yang Terkenal Ganas
"Kalau sama online ya kita bersaing sehat, ya, kan? Karena dia juga sama, cuma bedanya kita ada warna, cokelat sama putih, sama plat kuning,"ujar Yudi, Senin (30/4/2018).
"Kalau online kan pelatnya hitam. Kita kan sudah uji layak, itu (taksi online) kan belum uji layak."
Dengan mengoperasikan angkot ber-AC, Yudi memberikan kenyamanan yang sama yang dirasakan saat naik taksi online.
Selain bersaing dengan taksi online, tujuan Yudi mengoperasikan angkot ber-AC yakni memang memberikan kenyamanan bagi para penumpang.
Tak ada pengamen, tak ada pencopet, juga tak ada asap rokok dalam angkot yang dioperasikannya.
"Pokoknya dijamin bedak enggak luntur. Naik (angkot) AC, tarif biasa," kata Yudi berseloroh kepada para penumpang.
Kenyamanan yang diberikan Yudi juga yakni dengan menjadi sopir yang santun dan menghargai para penumpangnya.
Sepanjang perjalanan, Yudi tampak selalu memakai sabuk pengaman. Dia juga terkadang membeli sebungkus permen untuk penumpangnya.
Jadi pelopor
Angkot milik Yudi merupakan satu-satunya angkot M04 yang ber-AC, bahkan mungkin satu-satunya angkot ber-AC di Depok.
Yudi ingin menjadi pelopor. Ia berharap, pengemudi dan operator angkot lain bisa mengikuti langkahnya.
"Kami pelopor, biar mau berubah, biar lebih baik, karena kan tahu sendiri, ada pengamen, copet. Dengan adanya ini, mudah-mudahan berubah," ucap dia.
Yudi harus mengeluarkan uang cukup banyak untuk mengoperasikan angkot ber-AC. Namun, itu tak menjadi masalah baginya.
Sejak kecil, Yudi mengaku bercita-cita menjadi sopir. Namun, bukan sopir ugal-ugalan yang tak membuat nyaman penumpang.
"Pokoknya ini mah angkot siap rugi. Saya maunya orang-orang pada ngikutin. Cita-cita saya pengin jadi sopir emang, tapi harus bisa jadi pelopor," kata Yudi.
Sejak beroperasi dua pekan, Yudi menyebut bisa mendapat penghasilan Rp 600.000 setiap harinya.
Jumlah tersebut tak beda jauh dengan penghasilan lamanya saat masih mengoperasi angkot non-AC.
Tarif sama
Perbedaan utama angkot Yudi dengan angkot pada umumnya sudah tentu adalah penggunaan AC. Empat buah AC mobil terpasang di dashboard mobil.
Yudi juga memasang pengharum ruangan di bagian depan mobilnya.
Perbedaan lainnya terdapat pada tatanan kursi dan pintu. Kursi pada angkot kebanyakan yakni duduk menyamping. Sementaran itu, kursi dalam angkot milik Yudi menghadap ke depan.
Ada empat baris kursi dalam mobil tersebut. Kursi-kursi itu masih dilapisi plastik. Untuk pintu, Yudi memakai pintu geser di bagian kiri mobil, berbeda dengan angkot biasanya yang memiliki pintu lipat.
Selain itu, dia menghiasi angkotnya dengan gantungan di bagian belakang mobil.
Meski angkotnya ber-AC, tarif yang dipatok Yudi tetap sama, yakni Rp7.000 untuk jarak jauh (Depok Timur-Pasar Minggu) dan Rp3.000 untuk jarak dekat.
Bahkan, Yudi memberikan tumpangan gratis bagi siswa SD yang naik angkotnya, selama siswa yang bersangkutan memakai seragam. (Nursita Sari)
Baca juga:Tak Dapat Ambulans, Ibu Ini Naik Angkot Sambil Gendong Jenazah Bayinya. Ini Penjelasan Pihak RS
(Artikel ini sudah tayang di kompas.com dengan judul "Angkot Ber-AC, Cara Yudi Bersaing dengan Taksi Online...")