Dari kelompok itulah muncul A Team. Terdiri dari 12 orang, kelompok ini memang punya reputasi hebat. Mereka, misalnya, bisa melatih, memimpin dan mempersenjatai 1.500 pasukan dalam waktu singkat.
Padahal sukarelawan itu, yang biasanya diambil dari penduduk setempat, sebelumnya sama sekali buta tentang kemiliteran dan tak mengerti bahasa Inggris. A Team kemudian jadi cikal bakal US Army Special Force adalah nama resmi pasukan ini.
Lebih populer dengan sebutan Green Beret, yang diambil dari warna topi yang dipakainya.
Ada tiga macam misi yang dijalankannya. Yakni UW (Unconventional Warfare), FID (Foreign Internal Defense), STRAT RECON (Strategy Reconnaissance), dan STRIKE MISSION.
UW, adalah misi melatih penduduk setempat untuk melawan penguasa. Sebaliknya pada FID, mereka meningkatkan mutu pasukan pemerintah untuk menghadapi gerilyawan pemberontak.
Misi ketiga bertujuan mengumpulkan informasi tentang musuh. Pencarian ini dilakukan langsung di garis pertahanan musuh. Strike Mission, adalah penyerangan ke titik-titik penting pertahanan musuh.
Legiun Asing
Barangkali inilah pasukan yang paling banyak diselimuti mitos dan cerita romantis. Pada awal 'karir-'nya, pasukan elit milik Perancis ini betul-betul berantakan.
Anggotanya banyak yang berlaku seenaknya yang sering menyebabkan pertikaian antar kelompok.Meski begitu, di medan tempur, mereka tak mengenal kata menyerah.
Pasukan yang terjun di dua Perang Dunia ini lebih memilih mati ketimbang ditawan musuh. Pada PD I, misalnya, mereka kehilangan115 perwira dan 5.172 anggotanya.
Sayangnya pada PD II, mereka malah baku hantam sendiri, terutama di Suriah. Tapi pertempuran yang paling banyak memakan korban terjadi di Dien Bien Phu, Vietnam, 8 Mei 1958. Tak kurang dari tujuh batalion Legiun Asing tewas.
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR