Dampaknya, sperma yang masuk akan menggumpal sehingga tak bisa melanjutkan perjalanannya ke saluran indung telur dan bertemu sel telur untuk kemudian membuahi sel telur tersebut.
Inilah yang disebut infertilitas (kemandulan) imunologis, yaitu infertilitas yang disebabkan gangguan sistem dalam tubuh perempuan itu sendiri.
Nah, ada pula ibu yang tidak hanya alergi terhadap sel sperma suami, tapi juga alergi pada cairan mani suaminya.
Baca juga:
Donorkan Spermanya Kepada Pasien yang Jalani Inseminasi Buatan, Dokter Ini Justru Dituntut
Pada alergi ini, cairan mani akan membuat gejala lebih hebat.
Ada yang merasakan gatal dan panas pada organ intimnya, bahkan hingga mengalami pembengkakan dan perlukaan hebat pada vaginanya setelah berhubungan intim.
Reaksi alergi dan perlukaan ini kadang terlihat seperti infeksi jamur yang mengakibatkan penanganannya tidak sempurna.
Untuk memastikan ada tidaknya alergi sperma, tentu perlu berkonsultasi pada dokter kebidanan dan kandungan yang akan menggali kemungkinan alergi ini dari riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik.
Baca juga:
Pria Dengan Jumlah Sperma yang Rendah Meningkatkan Risiko Penyakit
Jadi, bagaimana solusinya?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adrie Saputra |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR