Penjualan Ariani semakin laris ketika tiga hingga empat hari berjualan. Seiring ramainya pembeli dia bisa menjual sekitar 700 cup es kepal Milo per hari.
Jam buka juga semakin lama, hingga pukul 23.00. Bahan-bahan yang diperlukan juga semakin banyak.
Jika sebelumnya hanya membutuhkan 8 kg-9 kg Milo, kini Ariani bisa menghabiskan 20 kg milo, 2 lusin susu kaleng, dan 50 hingga 70 batang es per hari.
Untuk omzet kotor, setiap hari Ariani bisa mendapatkan Rp 5 juta.
Berdiri delapan jam layani pelanggan Setiap hari, Ariani dibantu anak dan suaminya berjualan. Banyaknya pembeli yang datang silih berganti membuat Ariani harus berdiri delapan jam untuk melayani pelanggan.
BACA JUGA: Rumah Ini Dari Luar Tampak Bobrok, Padahal Dalamnya Bikin Melongo Karena Takjub
Hal itu membuatnya kelelahan. Setiap hari Ariani juga harus pulang larut malam di atas pukul 24.00. "Kurang tidur, kecapekan, shalat Subuh rada kesiangan karena sampai rumah itu bisa pukul 02.00 ngerapiin dagangan. Memang badan pada sakit semua, he-he-he," ujar Ariani.
Ariani mengatakan, setiap hari antrean pembeli tetap ramai. Sangkin ramainya membuat kepadatan lalu lintas karena banyak sepeda motor yang parkir di ruas jalan.
Sejumlah pengendara yang melintas kerap melontarkan kekesalan mereka dengan berteriak mengarah ke lapak Ariani. Ariani juga mengatakan kerap menemui warga yang memaksa tetap membeli es yang dijualnya.
Padahal, es tersebut telah habis. Suatu hari, salah satu warga memaksa Ariani agar membuatkan satu cup es untuk anaknya yang telah menunggu cukup lama.
"Sampai ada yang maksa-maksa, dia bilang, 'Tolong Bu buat anak saya udah lama nunggu.' Saya bilang habis. Nah, anak saya bilang, 'Pak, gelasnya saja sudah habis, gimana mau dijual.' Nah, Bapak ini bela-belain mondar-mandir cari tempat (wadah), terus dapat deh Aqua gelas entah dari mana lalu dikasih ke kami. Ya, kami kasih ajas seberapa bisa didapat," ujar Ariani. (David Oliver Purba)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Penjual Es Kepal Milo yang Berdiri 8 Jam Melayani Pembeli",
Penulis | : | intisari-online |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR