Setelah tornoi yunior di Bandung itu ternyata Lanny mencapai kemajuan yang pesat. Dalam tornoi Paskah Maesa itu ia berhasil maju terus sampai babak final, di mana ia dipaksa akan menyerah kalah oleh pemain junior lelaki dari Makasar, Dolf Kawilarang.
Sampai sekarang ini sebenarnya Lanny, yang kini baru duduk di kelas dua SMAK Bandung, belum memiliki riwayat tenis yang luar biasa. Karier gadis dengan senyumnya yang manis itu sedianya masih terlampau pendek. Yang penting kini kiranya adalah masa depannya.
Selama masa setahun lebih, selama masa penggemblengannya sebagai pemain yunior, Lanny berhasil menggondol lima hadiah, semuanya hampir dalam permainan berganda dan sebagai yang kedua saja.
Memang Lanny merupakan seorang pemain ganda yang baik dan dapat menyesuaikan permianannya pada partnernya. Pada Desember ’64 dalam kejuaraan yunior di Malang ia menjadi runner-up dalam dobel campuran dengan Sie Hong Bing.
Pada bulan Februari 1965 dalam kejuaraan tertutup se-Jabar ia berpasangan dengan Sonny Ong dan memperoleh hadiah kedua lagi. Di Semarang pun dalam tornoi Paskah 1965 bersama dengan Otty Oey ia dikalahkan di babak final.
Tetapi dalam kejuaraan yunior di Bandung pada pertengahan 1965 dalam kelas teruna Lanny merenggut hadiah pertama dalam singles, suatu pertanda akan kemampuannya dalam permainan tunggal.
Dalam bulan Juni tahun itu juga Lanny diikutsertakan dalam turnamen invitasi Pelti di Jakarta. Kembali ia berpasangan dengan rekan sekotanya, Sonny Ong, dan kembali ia sampai pada tempat kedua.
Tahun 1966 merupakan tahun pertanda bagi Lanny akan masa depannya dalam pertenisan internasional. Pada bulan Februari dalam tornoi Pelti dalam rangka perayaan ulangtahunnya, Lanny memenangkan kejuaraan-kejuaraan kedua dalam singles dan double.
Ia hanya dikalahkan oleh pemain-pemain terkuat senegaranya. Dalam doubles I aberpasangan dengan Isye Sumarna.
Baca juga: 10 Negara Peraih Medali Terbanyak Sepanjang Sejarah Asian Games, Indonesia Nomor Berapa Ya?
Pada pertengahan tahun Lanny memperoleh kesempatan luar biasa dari Pelti dengan diikutsertakannya dalam regu kecil Indonesia, yang mengadakan sekadar “Tour Asia”. Mereka adalah: selain Lanny, Mien Suhadi, Sofjan Mudjirat, dan Diko Murdono.
Yang merupakan puncak kejadian bagi Lanny Kaligis dalam tur Asia itu adalah kejuaraan Malaysia di Ipoh, dari tanggal 1 sampai 5 September.
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR