Brynjar mengatakan dia mampu mengatasi autismenya dengan membangun replika Titanic.
Sebelum memulai proyek, dia kesulitan berkomunikasi, membuatnya tidak bahagia dan kesepian.
Sekarang, dia memiliki kepercayaan diri dan memberikan wawancara mengenai pencapaiannya.
"Saya memiliki kesempatan untuk bepergian dan menjelajah, serta bertemu orang-orang yang hebat," katanya.
Ibunya mengatakan bahwa ketika dia mulai membesarkan putranya, dia benar-benar takut akan seperti apa masa depan anaknya.
Autisme anaknya membuat khawatir tentang hambatan belajar pada anaknya.
Namun dia sekarang mendorong orang tua anak-anak lain yang juga mengalami autisme untuk terus mendukung pencapaian tujuan mereka.
"Ketika anak Anda datang kepada Anda dengan mimpi atau tujuan 'gila' yang menarik, berikanlah yang terbaik."
Baca juga:
Source | : | Edition.cnn.com |
Penulis | : | Adrie Saputra |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR