Advertorial
Intisari-Online.com - Masih ingat dengan sepasang remaja SMP yang bersikukuh ingin menikah di KUA Bantaeng, Sulawesi Selatan?
Awalnya permohonan mereka ditolak KUA karena usianya belum mencukupi.
Hingga kemudian keluarga mereka mengajukan dispensasi ke Pengadilan Agama dan disetujui serta diberi izin menikah.
Dengan adanya dispensasi dari pengadilan agama, sudah pasti KUA tidak bisa menolak pengajuan sepasang calon pengantin ini.
Baca Juga:Kisah Tragis Para Pekerja Wanita yang Terpapar Radium, Satu Abad Jenazah Mereka Masih Bercahaya!
Baca Juga:(Video) Nelayan Ini Lakukan Operasi Sesar pada Induk Hiu yang Telah Mati demi Selamatkan 98 Bayinya
Mereka kemudian juga sudah mengikuti bimbingan perkawinan di KUA.
Akad nikah direncanakan untuk dilakukan pada Senin kemarin, 16 April 2017.
Tak disangka, akad itu tidak jadi dilakukan dan malah akhirnya benar-benar batal!
Ini semua terjadi karena Kepala Kecamatan Bantaeng tidak memberi tanda tangannya pada surat dispensasi pernikahan remaja tersebut.
Dilansir dari Tribun Manado, Pak Camat beralasan bahwa dirinya sedang tergesa-gesa dan harus pergi sehingga tidak sempat memberi tanda tangan.
Akhirnya, pihak KUA Bantaeng kembali menunda pernikahan kedua bocah itu.
Menurut ibunda dari calon pengantin pria, dia sangat ingin menikahkan anaknya hari itu.
Bahkan sudah membawa uang panaik alias mahar yang cukup besar.
Uang panaik yang diberikan jumlahnya uang tunai Rp10 juta, beras 200 liter, dan tanah 5 are.
Wajah kedua calon pengantin terlihat murung karena terpaksa menunda pernikahan mereka berdua.
Namun, selain tidak ada tanda tangan dari Kepala Kecamatan Bantaeng, rupanya ada faktor lain yang 'sengaja' menggagalkan rencana pernikahan kedua mempelai ini.
Kepala Pelayanan Pusat Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak Sulawesi Selatan, Meisy Papayungan juga diam-diam berperan.
Tim P2TP2A Sulawesi Selatan sudah bertemu dengan kedua belah pihak keluarga pelajar SMP yang akan menikah tersebut.
Mereka meminta pada keluarga untuk menunda pernikahan ini hingga kedua anak ini sudah matang secara emosional.
Tentu semua dilakukan demi kebaikan si anak agar rumah tangga mereka kelak bisa berjalan dengan baik.
Meski begitu, sepertinya sepasang remaja SMP yang dimabuk asmara ini masih enggan menunda pernikahan mereka.
Baca Juga:(Foto) 4 Foto Bersejarah yang Menyimpan Kisah Tak terduga Dibaliknya