Advertorial

Tak Banyak yang Tahu, Berkat Didikan Belanda Bung Karno pun Jadi Atlet Anggar Profesional

Moh. Habib Asyhad
Aulia Dian Permata
,
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Intisari-Online.com - Apakah Anda pernah menonton pertandingan olahraga anggar?

Atau mungkin olahraga ini sudah jadi hobi Anda?

Anggar sebenarnya bukan jenis olahraga baru di Indonesia, melainkan sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda dulu.

Tak heran, anggar termasuk cabang olahraga yang hampir selalu dilombakan di ajang olimpiade, termasuk Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.

Baca Juga:Miris! Sering Dibully Jelek dan Dianggap Monster, Anak Berusia 7 Tahun Ini Inginkan Bunuh Diri

Baca Juga:Heboh Anak SMP Minta Nikah, Ternyata Hukum Indonesia Memperbolehkan Pernikahan Dini, Asal....

Sejarah panjang anggar di Indonesia cukup menarik untuk diceritakan.

Apalagi, tidak banyak rakyat Indonesia yang tahu bahwa presiden pertama kita, Ir.Soekarno juga salah satu atlet anggar profesional.

Hebat, kan?

Pada zaman penjajahan Belanda dulu, para tentara Belanda membawa serta budaya olahraga anggar masuk ke Indonesia.

Awalnya anggar memang lekat untuk berkelahi, tapi lama-kelamaan anggar dijadikan sebagai alat penghiburan sekaligus olahraga.

Karena dikembangkan dengan budaya lokal, anggar untuk berkelahi dulu malah menggunakan kelewang (pedang) dan sangkur.

Saat itu seluruh anggota tentara Hindia Belanda (KNIL) juga diwajibkan untuk bisa melakukan anggar dengan tujuan utama berkelahi.

Sementara itu, untuk para bangsawan, bintara, perwira, dan pelajar mahasiswa, anggar dilakukan dengan tujuan utama olahraga.

Baca Juga:Ketika Sekelompok Punk Sengaja Menyuntikkan Virus HIV ke Tubuh Sendiri untuk Mendapatkan Kedamaian dan Kebebasan

Selain Bung Karno, banyak juga kok tokoh nasional Indonesia yang mahir melakukan anggar.

Misalnya saja Drh.Singgih, Soeparman, Maryono, Atmo Soewiryo, dan J.Sengkey.

KNIL rupanya sangat menyukai olahraga ini sehingga kemudian mendirikan sekolah khusus olahraga militer.

Lembaga kursus olahraga ini didirikan di Bandung dan Magelang agar guru-guru anggar, guru renang, dan guru olahraga yang lain bisa menambah pengetahuan mereka di tempat ini.

Sayangnya, pada masa penjajahan Jepang, anggar sempat berhenti berkembang.

Kebangkitan anggar dimulai kembali setelah kemerdekaan Indonesia dan guru-guru anggar pertama berasal dari mantan instruktur akademi militer Belanda.

Sejak diadakannya Pekan Olahraga Nasional pertama di Solo tahun 1948, anggar jadi cabang olahraga wajib di tiap PON.

Saking sayangnya Indonesia dengan anggar, bahkan perkumpulan anggar pertama di Jakarta didirikan oleh Bung Karno bersama dengan Kasimin Atmosiewirjo dan Drh.Singgih di awal tahun 1950.

Meski punya sejarah yang gemilang, saat ini olahraga anggar tengah kehilangan kilaunya di Indonesia.

Semoga atlet anggar kembali berjaya di Asian Games 2018 kali ini dan berhasil membawa pulang medali emas!

Baca Juga:Tradisi Pati Obong, Saat Para Janda Membakar Diri Untuk Menjaga Kehormatannya

Artikel Terkait