(Baca juga: Jika Telinga Anda Berdenging, Maka Itu Merupakan Pertanda dari 5 Hal Ini)
Manager Pertamina RU 5, Togar MP menjelaskan, di fasilitas pengilangan itu, terdapat dua skema pengolahan minyak, primary/utama dan sekunder.
Togar mengakui, akibat kejadian ini, suplai utama mengalami penurunan sebesar 50 persen, sementara suplai sekunder masih mampu produksi 70 persen. Diketahui kilang ini mampu memproduksi 260 ribu barrel minyak olahan per hari.
"Dengan adanya (putusnya pipa) ini, kami akses produksi menggunakan cadangan (minyak) di tanki," ungkap Togar.
Mengetahui adanya penurunan produksi ini, pihaknya langsung ambil langkah antisipasi guna menjaga produksi minyak kedepan.
(Baca juga: Tubuh yang Membusuk dari Dalam, Inilah 5 Konsekuensi Mengerikan Penggunaan Radium Abad ke-20)
"Hal ini sudah direncanakan, sandar kapal tanker untuk operasikan untuk meningkatkan kapasitas produksi
Togar tak menyebut sampai kapan proses perbaikan dan suplai itu berlangsung. Termasuk berapa barrel minyak yang akan dipasok lewat kapal tanker itu.
"Barrel saya lupa, demikian kami tetap pertahankan operasi untuk menunaikan tanggungjawab suplai BBM,"ujarnya.
Dari info yang dihimpun dari berbagai sumber terpercaya, kilang Balikpapan menyuplai sekitar 26 persen kebutuhan BBM Indonesia, dan termasuk kilang terbesar kedua setelah kilang Cilacap. Fasilitas pengilangan ini, direncanakan akan ditingkatkan produksinya menjadi 360 ribu barrel/hari, lewat program refinery development masterplan program.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR