Piano menjadi lebih rendah setelah John Isaac, Hawkins memodifikasi letaknya menjadi sejajar lantai.
(Baca juga: Fantastis! Inilah 4 Nomor Telepon Termahal Sepanjang Sejarah, Harganya Sampai Rp99 Miliar)
Lalu, dengan munculnya tuntutan instrumen musik lebih ringan, tidak mahal, dan dengan sentuhan lebih ringan, para pembuat piano Jermah menjawabnya dengan piano persegi.
Sampai 1860, piano persegi ini mendominasi penggunaan piano di rumah.
Rangka untuk senar piano pertama menggunakan rangka kayu dan hanya dapat menahan tegangan ringan dari senar.
Akibatnya, ketika pada abad XIX dibangun gedung-gedung konser berukuran besar, suara piano tadi kurang memadai.
Maka, mulailah dibuat piano dengan rangka besi. Sekitar tahun 1800 Joseph Smith dan Inggris membuat suatu piano dengan rangka logam seluruhnya.
Piano hasil inovasinya mampu menahan tegangan senar sangat kuat, sehingga suara yang dihasilkan pun lebih keras.
Sekitar 1820, banyak pembuat menggunakan potongan logam untuk bagian piano lainnya.
Pada 1822, Erard bersaudara mematenkan double escapement action, yang merupakan temuan tersohor dari yang pernah ada berkaitan dengan cara kerja piano.
(Baca juga: (Foto) Jauh dari Kata Kelembutan, Inilah 6 Wanita Paling Berbahaya Dalam Sejarah)
Dalam perkembangannya, sebelum memiliki 88 tuts seperti sekarang, piano memiliki lima oktaf dan 61 tuts. Iajuga dilengkapi dengan pedal.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR