Itulah makanya saya memaksakan diri bulutangkis dan treadmill sekali seminggu meskipun sejak muda jarang berolahraga.
(Baca juga: Kepribadian Seseorang Bisa Dilihat dari Bentuk Jempolnya, Yuk Dicek!)
Tapi ketika rasa pening kepala semakin sering timbul, saya mulai berpikir tentang sebab lain. Jangan-jangan ada penyumbatan pembuluh darah otak. Yang mencemaskan adalah kalau ada perdarahan yang berujung pada stroke.
Masuk ke lorong magnetik
Dari media saya tahu informasi tentang dokter Terawan. Nama itu melambung setelah menangani derita stroke Benny Panjaitan dengan metode yang oleh orang awam disebut “cuci otak”.
Meski akhirnya vokalis band Panbers itu meninggal dunia, nama dokter di RSPAD itu tetap sering disebut. Seorang petinggi partai, pejabat pemerintahan dan istrinya, juga anggota parlemen tercatat pernah menjalani prosedur itu.
(Baca juga: Mengerikan! Inilah 5 Hasil Gagal Operasi Plastik yang Paling Parah di Dunia, Nomor 3 Ternyata Seorang Pria)
Saya juga mendengar bahwa seorang mantan menteri sembuh dari stroke yang menyerangnya di pagi hari karena segera ditangani dr. Terawan. Istri seorang pejabat pemerintah daerah yang tiba-tiba ambruk karena selalu menjadi sasaran kemarahan suaminya, juga pulih.
Di luar mereka, tentu sangat banyak orang lagi. Seorang petugas di Sub-bagian Radiologi Instalasi Radionuklir yang dikepalai dr. Terawan memberi gambaran, minimal pasien lima orang perhari, dan itu berlangsung Senin hingga Jumat, 2007.
Langkah pertama setelah saya mendaftar adalah mencari jadwal Magnetic Resonance Imaging (MRI) untuk mendapat gambaran kondisi otak dan pembuluh-pembuluh darahnya. Saya mendapat jadwal dua hari kemudian.
Pemindai magnetik itu terbilang paling canggih di Indonesia karena selain diameter lorongnya 75 cm (pemindai di RS lain hanya 60 cm), juga tidak memerlukan cairan kontras yang disuntikkan ke badan pasien untuk melihat perfusi.
Untuk pertama kalinya saya masuk ke lorong di tengah lingkaran berdaya magnetik tinggi itu – karenanya saya harus menanggalkan semua materi logam dari badan.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR