Intisari-Online.com – Penempur Malam (Night Fighter) adalah istilah untuk pesawat tempur yang dapat dioperasikan pada malam hari atau pada kondisi dimana tingkat visibilitas sangat rendah.
Istilah ini pertama kali mencuat dalam Perang Dunia I walau penggunaannya masih terbatas.
Ide muncul karena saat itu pesawat yang digunakan hanya dapat dioperasikan siang hari saja dan tentu ini membatasi misi penggunaannya di medan perang.
Pesawat pun dimodifikasi agar dapat digunakan pada malam hari.
(Baca juga: Bakar Daun Salam Dalam Ruangan, 10 Menit Kemudian Anda Merasakan Sensasi yang Berbeda)
Adalah Dinas Penerbangan Angkatan Laut Inggris (Royal Naval Air Service) yang pertama melakukannya.
Pesawat intai bersayap ganda Royal Aircraft Factory B.E.2c dimodifikasi tahun 1915 menjadi penempur malam. Sebagai penempur, B.E.2c dilengkapi Lewis gun beramunisi pembakar.
Senjata dapat didongakkan ke atas hingga 45 derajat dan terbukti ampuh melumpuhkan armada Zeppelin Jerman di malam hari.
Setelah setahun membantai Zeppelin, B.E.2c juga merontokkan airship Jerman yang lain, SL 11, di atas Inggris untuk pertama kalinya.
Captain William Leefe Robinson yang menerbangkannya, mendapat penghargaan Victoria Cross untuk keberhasilan itu.
Memasuki Perang Dunia II, sejumlah night fighter dipesan dan dibuat khusus sejak awal. Beberapa hasil modifikasi, tetap digunakan untuk mendobrak kekuatan musuh.
Perangkat yang ditambahkan pada penempur malam di antaranya radar maupun alat untuk penerbangan visibilitas rendah.
Pesawat juga dilengkapi sistem Instrument Landing System (ILS) untuk pendaratan.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR