Advertorial

Banyak Milenial Indonesia Terkena Hipertensi, Apakah Sebabnya?

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
Mentari DP

Tim Redaksi

Tren penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi di Indonesia terus menunjukkan kenaikan, terutama di kalangan generasi milenial.
Tren penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi di Indonesia terus menunjukkan kenaikan, terutama di kalangan generasi milenial.

Intisari-Online.com - Tren penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi di Indonesia terus menunjukkan kenaikan, terutama di kalangan generasi milenial.

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan, sebanyak 34,1 persen masyarakat Indonesia usia 18 tahun ke atas terkena hipertensi atau naik sebesar 7,6 persen jika dibandingkan dengan temuan data Riskesdas 2013 yang mencapai 2,5 persen.

Pakar hipertensi dr Paskariatne Probo Dewi Yamin menuturkan, tren banyaknya anak muda yang terkena hipertensi dengan 140/90 terjadi karena akibat gaya hidup.

Gaya hidup tersebut diantaranya kurangnya aktivitas fisik yang dilkukan anak muda karena perkembangan teknologi seperti adanya lift atau pun untuk beli makanan kini bisa dilakukan oleh aplikasi.

Baca Juga : Begadang Sambil Main Ponsel pada Tengah Malam, Pria 19 Tahun Ini Berakhir dengan Penyakit Mengerikan

“Gaya hidup yang dimaksud lebih mengarah pada aktivitas fisik berkurang, males naik tangga jadi naik lift, dulu jalan kedepan beli makanan sekarang semua tinggal pakai jempol,” kata dr. Paska saat ditemui di Jakarta Selatan, Jumat (22/2/2019).

Kemudian kebiasaan merokok, minum-minuman alkohol, makanan instant dan cepat saji yang banyak megandung MSG atau mecin juga akan meningkatkan hipertensi.

“Dari data Riskesdas yang mengkhawatirkan rokok pada 10-18 tahun meningkat 9,1 persen sekarang, alkohol juga meningkat dari 3 persen jadi 3,3 persen,” tutur dr. Paska.

Penyakit hipertensi ini masuk ke dalam penyakit silent killer karena tidak memiliki tanda-tanda khusus dan biasanya milenial diketahui terkena hipertensi saat melalukan medical check up.

Pemeriksaan atau deteksi dini sangat disarakankan sebagai langkah pencegahan agar milenial dan masyarakat yang sudah memasuki usia matang tercegah dari penyakit ini.

“Kalau milenial tidak sadar dengan faktor resiko yang ada, maka dapat menimbulkan penyakit berat seperti stroke, ginjal dan jantung,” kata dr. Paska.

Hipertensi pada generasi milenial di Indonesia terjadi pada mereka yang berusia 15-24 tahun mencapai 10 persen dan usia 18-39 mencapai 7,3 persen.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com olehApfia Tioconny Billy dengan judul Banyak Milenial Indonesia Mulai Didera Hipertensi Akibat Gaya Hidup yang Salah

Baca Juga : Seorang Pria Pakai Emas 13 Kg dan Beli Mobil Berlapis Emas, Seperti Inilah Bentuk Garis Tangan Orang yang akan Kaya Raya di Masa Depan

Artikel Terkait