Advertorial
Intisari-Online.com - Seorang gadis hampir mendekati kematian setelah dokter tidak menyadari adanya gejala abses otak dan memberinya resep tablet penyakit.
Awalnya, Thalia Elliott (14) mulai merasa tidak sehat. Kemudian dia mengunjungi dokternya di Wales dengan mengeluhkan sakit yang tak tertahankan.
Keluarganya awalnya mengira dia keracunan makanan dan membawanya ke dokter umum setempat.
Dokter tersebut kemudian meresepkan tablet penyakit dan Dioralyte untuk membantu hidrasi.
Namun, dua hari kemudian, ahli bedah memberi tahu orang tuanya bahwa mereka menemukan adanya abses di otak Thalia.
Segera, Thalia menjalani dua operasi untuk menyelamatkan hidupnya, yang kedua dilakukan karena kedekatan abses dari otaknya.
Untunglah, operasi itu mampu menyelamatkan nyawanya.
Namun, kemungkinan Thalia bisa mengalami kerusakan otak, setelah sebelumnya mereka mengira bahwa Thalia hanya sakit perut atau infeksi air.
Baca Juga : Canggihnya Tank Merkava Mark IV Israel, Salah Satu yang Paling Mematikan di Dunia
Thalia merasa tidak sehat pada Juli 2018.
Bibinya Ceri mengatakan mereka menemukan sesuatu yang tidak beres dengan Thalia, setelah dia menjadi lesu.
Ayah dan ibunya kemudian membawa Thalia pergi ke dokter.
Mereka pikir, Thalia mengalami infeksi air dan dia hanya mendapatkan antibiotik.
Baca Juga : Dari Senjata hingga Zirah, Bagaimana Sparta 'Melahirkan' Pejuang Paling mematikan di Dunia Kuno?
Namun, setelah mereka melihat kondisi Thalia yang semakin memburuk, mereka pun membawa Thalia ke dokter lagi.
Mereka mengatakan bahwa saat itu Thalia lemas dan dia kejang-kejang saat terbangun di tengah malam untuk ke toilet.
Ambulans dipanggil untuk membawa Thalia keRumah Sakit Pangeran Charles.
Dokter berjuang untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Thalia.
Baca Juga : Miliki Manfaat Kesehatan dan Kecantikan, Begini 3 Cara Bikin Minyak Kelapa Sendiri agar Terjamin Keasliannya
Sampai mereka mengetahui bahwa ada cairan berbau busuk mulai menetes keluar dari hidungnya.
Pemindaian MRI pun dilakukan, lalu terungkaplah bahwa Thalia memiliki abses besar yang menekan otaknya.
Thalia menjalani operasi darurat yang melibatkan pengangkatan sebagian tengkoraknya dan mengeringkan abses yang sangat besar.
Tim medis percaya bahwa itu mungkin disebabkan oleh infeksi yang dimulai dari sinusnya.
Dalam perawatan intensif setelah operasi, keluarga diberitahu bahwa Thalia tidak bereaksi dan mungkin dia mengalami mati otak.
Setelah berada di bangsal kurang dari satu jam, tekanan otaknya melonjak drastis dan orangtuanya diminta bersiap untuk mengucapkan selamat tinggal pada Thalia.
Pemindaian mengungkapkan bahwa otak Thalia membengkak.
Ahli bedah mengatakan hanya ada peluang kecil untuk menyelamatkan Thalia, yakni dengan melakukan prosedur darurat kedua untuk menghilangkan tekanan pada otaknya.
Beruntung, operasi itu berhasil dilakukan.
Setelah operasi itu, Thalia mengalami kemajuan walaupun membutuhkan proses yang cukup lama sampai saat ini.
Baca Juga : Keputihan di Usia 50 Tahun, Endang Tak Pernah Menyangka bahwa Itu Adalah Gejala Kanker Serviks