Kurilov pun mengandalkan bimbingan bintang-bintang di malam hari dan menyimpang dari jalur pada siang hari.
Kurilov berenang berjam-jam tanpa henti di bawah samudera yang sangat dicintainya yang terbentang tanpa batas:
"Lautan bernafas seperti makhluk yang hidup, penuh kasih, dan baik hati. Aku hanya perlu menundukkan kepalaku ke dalam air, dan dunia berpendar yang fantastis akan terbuka di depan mataku ..."
Diakui, kemudian ia mengalami perasaan yang berbeda: "Wajah, leher, dan dada saya yang terbakar matahari sangat menyakitkan. Saya menderita demam dan merasa semakin mengantuk. Kadang saya kehilangan kesadaran untuk waktu yang lama ..."
Baca Juga : Ikan Ini Muncul Ke Daratan, Penduduk Jepang Khawatir akan Terjadi Gempa dan Tsunami
Keselamatan
Baru pada hari ketiga ketika Kurilov hampir tidak sadarkan diri, gelombang besar melemparkannya ke darat di pulau kecil Siargao, Filipina.
Dia kemudian dideportasi ke Kanada di mana ia diberikan kewarganegaraan Kanada.
Pada awalnya, Stanislav bekerja di restoran pizza dan kemudian untuk perusahaan oseanografi di Kanada, Amerika, Hawaii, dan Samudra Arktik. Pada musim semi 1986, dia pindah ke Israel dan menemukan pekerjaan sebagai ahli kelautan di Universitas Haifa.
Namun, dia meninggal pada 29 Januari 1998.
Ketika melakukan pekerjaan menyelam, ia terjerat dalam jaring.
Baca Juga : Tak Gentar Sedikit pun, Jet Tempur Rusia Su-27 Pepet Jet Tempur NATO F-15 dalam Manuver Berbahaya
Source | : | rbth.com |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR