“Populasi hewan peliharaan meningkat seiring dengan pilihan orang-orang untuk tidak memiliki bayi atau bahkan menikah,” kata Kim Soo-kyung, manajer Samjong KPMG Economic Research Institute (ERI).
Data pemerintah menunjukkan, keluarga yang memiliki hewan peliharaan melonjak hingga 28 persen pada 2018, dibandingkan dengan 18 persen di 2012.
Hal ini telah memacu industri perawatan hewan peliharaan untuk menawarkan berbagai hal mulai dari diet hewan peliharaan hingga pemotretan berharga fantastis. Perusahaan rintisan yang berhubungan dengan hewan peliharaan juga kini menjadi populer di kalangan usaha kapitalis.
Menurut Korea Rural Economic Institute (KREI) , industri terkait hewan peliharaan di Korea Selatan bernilai 2,7 triliun won atau sekitar Rp 34 triliun pada tahun lalu dan bisa lebih dari dua kali lipat pada 2027.
Menangguk untung hewan peliharaan
Salah satu perusahaan yang mencari keuntungan dari berkembangnya industri itu adalah Pet Pick, yang memproduksi makanan khusus untuk lebih dari 10.000 hewan. Pet Pick merupakan satu dari empat perusahaan rintisan hewan peliharaan yang menerima investasi dari GS Home Shooping, pengecer online yang merupakan bagian dari perusahaan konglomerat GS Holdings Corp.
“Kami hanya menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi, seperti salmon dan buah cranberry sehingga produk kami dua kali lebih mahal dari makanan hewan kering biasa,” kata pendiri Pet Pick, Park Eun-byul.
“Banyak dari pelanggan kami adalah anak muda, yang merawat hewan peliharan mereka layaknya anak sendiri dan bersedia untuk membayar lebih,” kata Park.
Baca Juga : Setelah 26 Tahun Lamanya, Arab Saudi Juara AFC U-19 2018 Taklukkan Korea Selatan di Final
Source | : | Voaindonesia.com |
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR