Intisari-Online.com - Suhu udara sangat dingin masih mencengkeram wilayah Barat Tengah atau Midwest Amerika Serikat pada Kamis (31/1/2019).
Badan Cuaca Nasional (NWS) menyatakan, suhu memang akan perlahan-lahan moderat, namun angin akan tetap berhembus dengan temperatur minus 20 derajat Celcius hingga minus 46 derajat Celcius.
Melansir VOA News, suhu di negara bagian North Dakota mencapai 32 derajat di bawah nol Celcius, dan minus 52 derajat Celcius tercatat di Minnesota.
Laporan AFP menyebutkan, korban tewas terkait cuaca dingin ekstrem dan badai salju bertambah menjadi 10 orang hingga sejauh ini.
Baca Juga : 6 Mitos Aneh Tentang Kehamilan yang Masih Dipercaya Banyak Orang, Padahal Sama Sekali Tak Benar!
Kebanyakan korban tewas berasal dari Michigan. Di antara 10 korban, salah satunya mahasiswa Iowa University berusia 18 tahun.
Dia ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di belakang gedung kampus pada Rabu lalu, saat suhu mencapai minus 46 derajat Celcius.
Sementara itu, cuaca dingin membuat saluran air membeku, pemadaman listrik, membatalkan jadwal penerbangan, dan mengurangi pasokan gas alam.
Sekolah dan bisnis masih tutup di beberapa negara bagian. Penduduk memilih untuk tetap berada di rumah, sedangkan para pelancong terjebak dengan penerbangan yang dibatalkan dan kereta tidak beroperasi.
Baca Juga : Masih Ingat Penampakan Lumba-lumba di Labura? Sayang Sekali, Kini Mereka Ditemukan Mati
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR