Intisari-Online.com - Perusahaan air menyerukan label baru pada tisu basah karena sudah sering menimbulkan kasus kekacauan lingkungan.
Para ahli mengatakan konsumen sedang disesatkan oleh kemasan pada tisu karena mereka tidak tahu dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh tisu basah.
Tidak seperti kertas toilet standar, tisu basah tidak larut, dan mengandung bahan-bahan yang tidak hancur seperti tissue berbasis kertas. Mirip dengan saat kita membuang plastik.
Baca Juga : Ingat! Pendaki Gunung Merbabu Dilarang Bawa Tisu Basah, Ini Alasannya
Akibatnya, perusahaan air menghabiskan sekitar 88 juta poundsterling (atau sekitar Rp1,4 triliun) dalam setahun untuk membersihkan 360.000 penyumbatan yang mendorong terbentuknya suatu tumpukan seperti lemak yang kerap disebut “fatbergs” atau “poobergs”.
Setengah dari penyumbatan global disebabkan oleh pembuangan tisu basah.
Pada bulan Februari 2016, sebuah fatberg besar disebabkan oleh tisu bayi, popok dan lemak yang ditemukan bersembunyi di bawah jalan-jalan Oxford, Inggris, yang menyebabkan banjir di di perumahan.
Baca Juga : Kata Dokter, Berhentilah Menggunakan Tisu Toilet dan Gantilah Dengan Tisu Basah, Ini Alasannya…
KOMENTAR