Pada puncak imigrasi Yahudi ke Amerika Serikat, teater Yiddi di New York memberikan ruang bagi komunitas yang baru.
Drama terkenal termasuk Chantzhe in Amerika, tentang seorang wanita imigran Yahudi telah terinspirasi posisi politik Margaret Sanger tentang realitas saat itu.
Dalam satu atau dua generasi, penulis naskah Yahudi di Amerika juga mulai menulis dalam bahasa Inggris dan berkontribusi pada teater kontemporer Amerika.
Elmer Rice, Clifford Odets, dan Paddy Chayevsky, di antara para penulis lain, memperkenalkan tokoh-tokoh Yahudi ke dalam lakon-lakon yang ditujukan untuk audiens arus utama.
Baca Juga : Gaji Rp771 Juta per Tahun, Inilah 7 Fakta Terkait Tukang Las Bawah Air yang Jarang Diketahui Orang
Drama berkaitan dengan tema-tema universal seperti keluarga imigran yang beradaptasi dengan dunia baru, dan perjuangan untuk mencari nafkah di Amerika.
Pada akhir Perang Dunia II, era keemasan teater Yiddi telah berakhir.
Tapi genre lain dari teater Yahudi masih hidup dan berkembang.
Sementara penulis drama Yahudi Amerika seperti Lillian Hellman, Arthur Miller dan Joseph Stein terus berkembang, negara baru Israel juga menumbuhkan teater nasionalnya sendiri.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR